Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Pemprov DKI Gandeng FOI Dorong Ketahanan Pangan Masyarakat Rentan

Putri Anisa Yuliani
16/4/2021 11:15
Pemprov DKI Gandeng FOI Dorong Ketahanan Pangan Masyarakat Rentan
Penandatanganan kerja sama Pemprov DKI dengan FOI.(Dok.FOI)

UNTUK memastikan pasokan pangan terjaga selama bulan Ramadan dan menyambut Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijiriah, Pemprov DKI Jakarta melalui BUMD Food Station Tjipinang Jaya melakukan Panen Bersama di lahan seluas 50 hektare di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Panen itu dilakukan atas kerja sama Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) Sumber Makmur, Desa Jenang, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap dengan BUMD Food Station Tjipinang, Jumat (16/4).

Panen Bersama ini juga dihadiri langsung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Jajaran Direksi PT Food Station Tjipinang Jaya dan Gapoktan Sumber Makmur, serta Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji dan jajaran Forkopimda setempat. Kegiatan panen bersama antara Food Station dengan Gapoktan Sumber Makmur Cilacap ini adalah kegiatan lanjutan kolaborasi antar daerah.

Baca juga: Pertanian Keluarga Dukung Peningkatan Ketahanan Pangan

Melalui kolaborasi tersebut, Pemkab Cilacap dan Gapoktan Sumber Makmur berperan menyiapkan pengadaan lahan dan petani, sementara Pemprov DKI melalui Food Station melakukan beragam pendampingan kepada petani dan off taker produk pertanian. Dalam sambutannya Anies menyatakan bahwa DKI Jakarta amat bersyukur karena terbantu dengan adanya kolaborasi antardaerah untuk memastikan ketahanan pangan di ibu kota terjaga.

“Kolaborasi ini ikhtiar yang punya multiaspek. Bagi kami di Jakarta 99% kebutuhan pangan dipasok dari luar dan kita memiliki ketergantungan yang amat tinggi dan Jakarta merasa bersyukur bisa bersama dengan Cilacap menyiapkan ketahanan pangan untuk warga di ibu kota,” terang Anies.

Lebih lanjut Anies memastikan prinsip saling menguntungkan inilah yang membuat pergerakan perekonomian di ibu kota juga dirasakan di daerah-daerah. Sehingga pada akhirnya dapat memastikan hadirnya kolaborasi yang berkeadilan bagi semua, baik warga Jakarta yang demand supply-nya terjaga ditandai dengan harga kebutuhan pokok yang terjangkau, begitu juga petani daerah yang kesejahteraannya sekaligus kuantitas dan kualitas produknya juga meningkat.

“Jadi kita berharap pergerakan perekonomian di Jakarta dirasakan sebagai manfaat di berbagai daerah melalui kerja sama ini, salah satunya panen padi untuk memenuhi kebutuhan warga di Jakarta. Pada ujungnya nanti kami berharap ada suasana keadilan sosial, yakni membuat masyarakat Jakarta memiliki beras harga terjangkau, dan yang paling penting petani di Cilacap merasakan peningkatan kesejahteraan,” tambahnya.

Anies juga menginstruksikan jajarannya untuk mengembangkan kolaborasi ke aspek-aspek lainnya, terlebih gotong royong merupakan bagian tradisi bangsa yang dapat dirumuskan salah satunya ke dalam kerja sama antardaerah.

Pada kesempatan yang sama  pendiri Foodbank of Indonesia, M Hendro Utomo  berharap penandatanganan kerja sama itu akan memperkuat kegiatan FOI di lapangan serta dapat menginspirasi semua pihak untuk turut berkolaborasi sesuai dengan bidangnya masing-masing guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat khususnya pada masyarakat rentan.

“Dari hasil observasi lapangan, situasi pandemi ini semakin mempersulit masyarakat khususnya balita dan lansia untuk memperoleh akses pangan yang layak. Kerja sama ini bertujuan membantu mendorong ketahanan pangan di Indonesia khususnya DKI Jakarta melalui redistribusi akses pangan yang lebih adil. Kita perlu bahu-membahu menangani permasalahan ini. FOI sebagai lembaga sosial kemasyarakatan giat menggandeng pihak pemerintah dan dunia usaha untuk membangun sebuah model PPT (Program Pangan Terintegrasi) sebagai bentuk upaya membuka, mendistribusikan pangan dan mengurangi kelaparan masyarakat," ungkap Hendro.

Kerjasama antara Food Station dengan Gapoktan Sumber Makmur Cilacap merupakan bentuk kolaborasi yang dinisiasi pada tahun 2018 dengan areal sawah seluas 250 hektar; pada tahun 2019 bertambah seluas 500 hektar; tahun 2020 seluas 850 hektar; dan target kerja sama pda tahun 2021 seluas 1.000 hektar. Dengan rata-rata produktivitas 5,7 ton/hektar dan memberikan potensi hasil 5.700 ton Gabah Kering Panen (GKP) atau 2.964 ton beras dengan Varietas Ciherang, Metik Wangi, dan Muncul.

Pendampingan yang dilakukan Food Station terhadap Gapoktan Sumber Makmur antara lain terkait memberikan pendampingan dalam pemilihan varietas, memberikan pendampingan dalam pascapanen, Food Station sebagai off taker memberikan jaminan harga, Memotong mata rantai pembelian gabah milik petani, sehingga petani bisa tetap sejahtera, serta Kolobarasi ini dapat digunakan oleh petani untuk mendapatkan pembiayaan. (Put/A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya