Headline

Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.

Penanganan Banjir Dikebut

Anshar Dwi Wibowo
12/2/2015 00:00
Penanganan Banjir Dikebut
(ANTARA/Lucky R)
ANCAMAN banjir di Ibu Kota belum surut.

Curah hujan masif disusul banjir besar yang melumpuhkan sebagian wilayah Jakarta seperti terjadi dua hari lalu tidak mustahil akan terulang.

Apalagi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi mulai hari ini hingga tiga hari ke depan hujan akan turun di Jakarta dan sekitarnya dengan intensitas lebat.

Potensi banjir masih besar, kewaspadaan pun masih perlu ditingkatkan.

Karena itu, Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas bersama para menteri dan kepala daerah di Istana Presiden, kemarin, demi mempercepat penanganan banjir.

Rapat dihadiri sejumlah kepala daerah, di antaranya Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, Wali Kota Bogor Bima Arya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, dan Plt Gubernur Banten Rano Karno.

Selain itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadi Moeldjono, Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Perhubung an Ignasius Jonan, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, dan Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan.

Hadir pula Kepala BMKG Andi Eka Sakya dan Direktur Utama PLN Sofyan Basir.

Dalam rapat itu Presiden meminta penanganan banjir lebih fokus dan dikebut.

Presiden menyatakan penanganan banjir selama ini sudah baik dari segi pembenahan fisik hingga penghijauan.

Namun, daya dan upaya untuk itu diminta lebih fokus. Peran pemda, Ke menterian Pekerjaan Umum, serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan diminta lebih ditingkatkan.

Presiden juga meminta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika bisa memainkan peran lebih optimal sebelum banjir datang.

Program
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan pemompaan luapan air dari 13 sungai merupakan jalan satu-satunya untuk menangani banjir yang terjadi akibat intensitas hujan lebat dengan kondisi sungai yang masih dalam proses normalisasi.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono melaporkan, pembangunan sodetan Sungai Ciliwung sudah mencapai 20%.

Program normalisasi Ciliwung masih menunggu pemindahan penduduk sembari membuat rumah susun.

Adapun pembangunan Waduk Ciawi dan Sukamahi akan dimulai tahun ini dan selesai dalam dua tahun.

Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup menganggarkan dana Rp8,5 miliar pada 2015 untuk pemeliharaan dan perbaikan daerah aliran Sungai Citarum dan Ciliwung.

Wali Kota Bogor Bima Arya memaparkan upaya riil Pemkot Bogor dalam menangani banjir ialah memperbanyak wilayah resapan, seperti sumur resapan, kolam retensi, biopori, dan pembuatan ruang terbuka hijau. Hal yang sama juga dikemukakan Plt Bupati Bogor Nurhayanti.

Wagub Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan pihaknya telah menjalankan komitmen untuk antisipasi banjir Jakarta, seperti pengukuran DAS Ciliwung 10 km, penanaman pohon dan vegetasi, serta revitalisasi 40 situ, tahun ini.

Ia menegaskan banjir di ibu kota negara merupakan masalah bersama.

"Jangan sampai Jakarta mencari kambing hitam. Biasanya Jakarta banjir, Jabar yang disalahin lagi," tutur Wagub.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya