Kasus Covid-19 Meningkat, Wagub DKI Harap ada Pengetatan Pola PPKM

WAKIL Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria atau yang akrab disapa Ariza, mengatakan kasus Covid-19 di berbagai daerah termasuk Jakarta selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) terus meningkat.

Sebagai tindak lanjut dari hal tersebut, ia pun berharap dari pemerintah pusat bisa mengarahkan kepada pengetatan pola PPKM dari yang sudah berjalan saat ini.

Baca juga: Selama PPKM, Ada 62.538 Kasus Baru Covid-19 di Jakarta

"Kami berharap nanti PPKM-PPKM berikutnya ada peningkatan upaya pencegahan dan penanganan yang kita harapkan bersama bisa mengurangi secara bertahap covid-19 ini," ungkapnya di Polda Metro Jaya, Rabu (3/2).

Sementara itu, untuk kebijakan setelah PPKM berakhir pada 8 Februari nanti, ia menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah pusat. Ia belum mengetahui apakah pemerintah pusat akan kembali memperpanjang PPKM atau membuat kebijakan baru untuk menahan laju penularan covid-19.

"PPKM kebijakannya diambil oleh pemerintah pusat dan kami akan mengikuti apa pun kebijakan yang diambil. Nanti Pak Presiden, satgas pusat dan jajaran lainnya termasuk hari ini akan ada rapat, apapun kebijakan yang diambil kami akan laksanakan sepenuhnya," tegasnya.

Sebelumnya, pemerintah pusat meminta daerah-daerah di Jawa dan Bali dengan laju penularan kasus covid-19 di atas rata-rata nasional untuk menerapkan PPKM. PPKM tahap I berjalan pada 11-25 Januari. Karena dinilai belum efektif menekan laju kasus covid-19, PPKM pun diperpanjang dua pekan hingga 8 Februari mendatang. 

Selama periode 4 - 31 Januari 2021 terdapat 80.471 kasus baru covid-19 dari total sebanyak 520.563 orang yang menjalani tes swab PSCR atau persentase positifnya (positivity rate) mencapai 15,4%. Sementara itu, sebanyak 77,7% kasus baru atau sebanyak 62.538 kasus baru covid-19 muncul selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yakni pada 11-31 Januari.

Jumlah kasus baru covid-19 di periode 4-31 Januari 2021 ini lebih banyak hampir dua kali lipat dibandingkan dengan jumlah kasus baru di periode 7 Desember 2020 - 3 Januari 2021 di mana terdapat 45.630 kasus baru dari total 412.677 orang yang menjalani tes swab PCR atau 'positivity rate' mencapai 11%. (OL-6)