Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
TIDAK seperti di Negara Singapura atau Malaysia, bersepeda di Jakarta masih belum ramah untuk pengayuh sepeda. Kegundahan tersebut diungkapkan M Soleh yang tergabung dalam Journalist Mountain Bike (JMTB), dan Jurnalis Kayuh Indonesia (JKI).
Menurut Soleh, kenyamanan pengayuh saat mengitari Jakarta, khususnya di beberapa daerah masih perlu diperbaiki. Meskipun di beberapa daerah sudah ada trek khusus sepeda, seperti di Jalan Fatmawati hingga Blok M, namun Soleh menyebut trek tersebut tidak mulus sehingga belum bisa memuaskan para pesepeda.
“Lintasan sepeda di jalan utama seperti Sudirman-Thamnrin masih dibatasi jam-jam tertentu,” ujar Soleh, Minggu (8/11).
Kenyamanan bersepeda semakin minor karena dihantui begal-begal yang lalu-lalang di jalanan Ibu Kota. Para begal mengincar telepon seluler atau barang lainnya sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman para pengayuh.
“Para begal menimbulkan banyak korban yang secara umum di tempat-tempat ramai dan jalan utama yang harusnya ada polisi yang selalu siap siaga,” paparnya.
Setidaknya, ada 12 laporan begal sepeda yangditerima Polda Metro Jaya sejak September 2020. Meningkatnya tren bersepeda di masa
pandemi covid-19, membuka kesempatan untuk para pelaku kejahatan menyasar para pegiat sepeda.
Soleh pun berpesan agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat meningkatkan infrastruktur bagi pesepeda.
Penyediaan jalur sepeda terproteksi serta network jalur sepeda yang aman perlu segera di implementasikan.
“Kalau semuanya sudah dibenahi niscaya sepeda bisa menjadi modal transportasi efektif selama masa new normal, selain untuk kegiatan fisik juga membantu mengurai kepadatan penumpang di transportasi umum,” ungkap Soleh.
Ia pun meminta kepada para pesepeda agar melewati trek yang jelas dan aman dan tujuannya jelas sertan tidak sendirian. Pasalnya, ada beberapa orang dan justru berkelompok, tapi tetap jaga jarak.
“Jangan bersepeda di malam hari serta menghindari tempat-tempat sepi. Karena bisa memancing pelaku untuk melakukan aksi kejahatan,” ucapnya.
Adanya usulan penggunaan pembatas beton dinilai Soleh bukan sebuah solusi untuk menciptakan kenyamanan dalam bersepeda.
“Penyediaan jalur sepeda terproteksi sertanetwork tadi. Jadi tidak perlu di beton yang nantinya juga akan berbahaya untuk kendaraan lain,” tegasnya.
Bagi Soleh, jalur sepeda cukup dipasang rambu dan marka sepeda untuk petunjuk pesepeda di titik-titik strategis, seperti persimpangan jalan, dan menyediakan parkir sepeda.
“Yang terpenting Jalur sepeda harus bermanfaat dan berkualitas serta mencapai tujuan yang diharapkan menarik, berkeselamatan, koherensi, nyaman dan tidak terputus (jalurnya harus memenuhi kebutuhan akan rute langsung ke tujuan),” paparnya.
Soleh pun menilai kondisi jalur sepeda di Jakarta, secara umum belum memenuhi itu semua karena memang orientasi pembangunan
infrastruktur jalan sejak dulu hanya berpihak kepada kendaraan atau mobil pribadi, bukan sepeda. (Ykb/J-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved