Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
JAJARAN Subdit Indag Ditreskrimsus Polda Metro Jaya menangkap pemilik toko onderdil sepeda motor berinisial BI yang memalsukan merek dagang. BI ditangkap di toko yang sekaligus jadi tempat tinggalnya di Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (15/2).
Kasubdit Indag Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKB Agung Marliyanto mengatakan modus yang dilakukan BI ialah mengemas kembali onderdil dengan mencantumkan merek terkenal seperro Honda, Yamaha, dan Suzuki. Kemudian, BI menjualnya ke toko-toko yang ada di Jakarta.
"Tersangka mengaku sudah melakukan pemalsuan sejak tujuh tahun lalu. Keuntungan per bulan mencapai Rp300 juta. Karena perbuatannya, negara merugi Rp10 miliar akibat pajak yang tak terbayarkan," kata Agung di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (18/2).
Dari penangkapan, itu juga didapat ribuan barang bukti berupa onderdil, seperti saklar, karburator, cakram rem, dan rantai. Agung mengatakan onderdil itu diimpor dari Tiongkok. Oleh tersangka, dikemas plastik dan ditempeli label merek.
Tersangka kini ditahan di Polda Metro Jaya dan dijerat dengan Pasal 53 ayat (1) huruf b dan atau Pasal 107 ayat (1) jo Pasal 120 ayat (1) dan (2) UU 3/2014 tentang Perindustrian dengan ancaman hukuman penjara paling lama lima tahun dan denda maksimal Rp3 miliar.
Merugikan konsumen
Anggota YLKI Taufik Husni menyatakan pengungkapan yang dilakukan Polda Metro Jaya membuktikan masih maraknya pemalsuan onderdil motor di Indonesia pada umumnya dan khususnya Jakarta. Menurutnya pemalsuan itu sangat merugikan konsumen.
Pasalnya, masa pakai onderdil palsu biasanya singkat atau dalam hitungan dua hingga tiga bulan. "Bisa dilihat dari harganya. Kalau di bawah batas wajar atau terlalu murah, bisa dipastikan onderdil itu palsu," kata Taufik yang menambahkan memakai onderdil palsu juga akan membahayakan konsumen saat berkendara.
Senada dengan Taufik, Agung juga meminta masyarakat cerdas saat membeli onderdil untuk kendaraannya. Untuk bisa membedakan mana yang asli dan palsu, biasanya bisa terlihat dari harga. Ia juga mengimbau agar masyarakat melapor ke polisi jika menemukan ada onderdil yang diduga palsu.
Terkait pemalsuan yang dilakukan BI, Agung mengatakan pihaknya kini masih mencari bengkel atau home industry yang memasarkan dan menjual onderdil palsu. "Dari perusahaan yang dipalsukan kadang juga merasa tidak dirugikan, malah dianggap sebagai promosi gratis," tandasnya. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved