Warga Kalijodo akan Dipulangkan

PEMERINTAH DKI Jakarta akan memulangkan warga yang bekerja di Kalijodo ke daerah asal dan memberikan modal usaha. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan rencana itu akan dilakukan setelah rencana penutupan Kalijodo dilaksanakan. "Itu kan rata-rata bukan KTP DKI. Jadi, setelah dibongkar, ya dipulangkan, kasih modal usaha," kata Ahok di Balai Kota, Kamis (11/2).

Saat ini Ahok telah menginstruksikan Wali Kota Jakarta Utara dan Wali Kota Jakarta Barat segera mendata warga dan menyiapkan surat peringatan (SP) kepada warga. Pendataan dilakukan agar Pemprov DKI dapat menyiapkan berbagai macam kebutuhan dan mengantisipasi dampak yang ditimbulkan karena menggusur Kalijodo. Itu berarti akan ada warga yang kehilangan tempat tinggal dan mata pencaharian ketika penutupan dilakukan. Pembongkaran pun baru bisa dilakukan setelah diterbitkannya surat perintah bongkar (SPB). SPB diterbitkan setelah pemerintah kota menerbitkan SP sebanyak tiga kali. "Saya sudah instruksikan agar wali kota mulai sosialisasi dan nanti tinggal terbitkan SP sampai SPB. Harus tahun ini. Kita juga kerja sama dengan polisi, Brimob, dan TNI," jelasnya.

Tidak mudah
Penggusuran Kalijodo, kata dia, bukan pekerjaan mudah. Pemprov DKI perlu bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya untuk melakukan penggusuran. Ahok menegaskan pemerintah tidak takut dengan mengeksekusi rencana tersebut meski bakal banyak ditentang. Ahok menekankan bahwa pemerintah berdaulat penuh atas tanah negara ketimbang preman. "Mana ada sih negara kalah sama preman?" cetusnya. Ahok mengaku sempat menyampingkan penggusuran Kalijodo yang juga berdiri di atas jalan inspeksi sungai karena memprioritaskan penertiban penduduk bantaran sungai dan waduk di daerah lain.

"Awalnya saya pikir nanti saja kalau sungai besar dan waduk selesai. Namun, ternyata setelah kejadian itu, saya pikir harus dibongkar," kata Ahok. Instruksi Ahok sudah disampai kepada Kelurahan Penjagalan. Lurah Penjagalan Maskur mengaku sudah mendapat tembusan informasi penggusuran lokasi hiburan malam itu. Saat ini pihaknya sudah mulai melakukan pendataan.

"Kami akan lebih dulu melakukan pendataan riilnya saat ini. Juga pemetaan lokasi, mulai masalah manusianya, bangunan, sarana umum di sana," ujarnya. Maskur menyebut selain terdapat kafe-kafe hiburan malam, lokasi Kalijodo juga punya sejumlah fasilitas umum, seperti gereja, masjid, dan posyandu. Rencana penggusuran Kalijodo mengemuka seusai insiden kecelakaan Toyota Fortuner maut di Daan Mogot, Jakarta Barat. Riki, sopir Toyota Fortuner, diketahui mengantuk seusai menegak bir di kawasan Kalijodo.