Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
BALAI Besar Wilayah Sungai Ciliwung dan Cisadane (BBWSCC) membutuhkan 30,4 hektare (ha) lahan di daerah aliran sungai (DAS) Kali Ciliwung, untuk melanjutkan normalisasi sungai.
Lahan sekitar 30,4 ha itu berada di sepanjang 17,5 kilometer (km) DAS Kali Ciliwung yang belum dilakukan normalisasi. Kepala BBWSCC, Bambang Hidayah, mengatakan normalisasi Kali Ciliwung yang perlu dilakukan dari titik Jalan TB Simatupang hingga Pintu Air Manggarai sepanjang 33,6 km. Saat ini, baru 16,1 km panjang DAS Kali Ciliwung yang dinormalisasi.
"Kita masih membutuhkan 30,4 ha yang belum dibebaskan," ujar Bambang saat dihubungi Media Indonesia, Kamis (16/1).
Keseluruhan panjang Kali CIliwung yang akan dinormalisasi dibagi dalam empat seksi, yakni seksi I PA Manggarai-Kampung Melayu sepanjang 9,74 km dan baru dinormalisasi 4,95 km. Kemudian, pada seksi II Jembatan Kampung Melayu-Jembatan Kalibata sepanjang 8,82 km sudah dinormalisasi 4,67 km.
Baca juga: Proyek Ciliwung Berhenti Akibat Defisit Anggaran
Adapun seksi III Jembatan Kalibata-Jembatan Condet dengan panjang 7,55 km baru dinormalisasi 3,1 km. Terakhir ada seksi IV Jembatan Condet-Jembatan Tol TB Simatupang sepanjang 7,58 km baru dinormalisasi 3,47 km.
Bambang menyebut dalam proses pemetaan lahan hingga negosiasi dengan warga terkait pembebasan lahan, BBWSCC menyerahkan sepenuhnya kepada Pemprov DKI melalui Dinas SDA. "Dalam hal ini, kami hanya berwenang dalam pengerjaan sheetpile," ungkapnya.
Tahun ini, Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta berencana akan membebaskan 118 bidang lahan, yang direncanakan untuk menormalisasi 1,2 km DAS Kali Ciliwung yang melewati empat kelurahan. Rinciannya, Kelurahan Pejaten Timur, Kelurahan Balekambang, Kelurahan Tanjung Barat, dan Kelurahan Cililitan. Dia pun berharap pembebasan lahan Dinas SDA bisa maksimal, agar BBWSCC dapat merampungkan proyek yang dimulai sejak 2013.(OL-12)
Nantinya, kelima komponen penting ini akan dilibatkan langsung dalam proses perencanaan, implementasi, hingga evaluasi.
PROGRAM naturalisasi sungai yang digagas Gubernur Anies Baswedan sampai juga ke telinga Rusmanto, 45, warga Jalan Kerapu, Pluit, Jakarta Utara.
Meskipun luapan Kali Ciliwung memasuki pemukiman, warga setempat memilih tetap bertahan atau bertahan di rumah-rumah tetangga.
Ia mengimbau agar masyarakat di bantaran Sungai Ciliwung waspada, terlebih di wilayah DKI Jakarta.
Sebagian warga mulai meninggalkan rumah mereka pada pukul 06.00 WIB setelah memindahkan perabotan ke lantai dua.
Daerah terdampak banjir terdiri dari 18 titik yang terdiri dari 4 titik di wilayah Jakarta Selatan dan 14 titik di wilayah Jakarta Timur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved