Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
HUJAN deras yang mengguyur Ibu Kota dan sekitarnya pada Selasa (9/2) petang mengakibatkan tanah di Perumahan Bukit Laguna di Kelurahan Ciganjur, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, longsor. Peristiwa itu membuat pagar tembok perumahan ambrol karena terbawa longsoran dan menimpa rumah di bawahnya, tiga penghuni rumah yang tertimpa pagar tembok terluka. Salah seorang korban luka, Faiz, 17, mengatakan saat kejadian ia bersama dua rekannya tengah berada di dalam rumah yang mereka kontrak itu. Saat itu ia sedang menonton televisi, sedangkan dua temannya tidur.
Pada saat itulah tiba-tiba terdengar suara keras menimpa atap rumah disusul bebatuan dan tanah menimpa kakinya. "Saya yang mengalami luka paling parah, sementara teman saya luka ringan," kata Faiz, kemarin, saat ditemui di rumah tetangga karena rumah kontrakannya rusak. Warga sekitar segera mengevakuasi Faiz dan teman-temannya ke puskesmas setempat untuk mendapatkan pengobatan. Warga lainnya Keke, 28, mengungkapkan longsor seperti itu sering terjadi. Menurutnya, pada 2014 peristiwa serupa juga terjadi di kawasan tersebut.
"Memang di sini rawan longsor. Pada 2014 juga pernah terjadi longsor, tapi tidak sampai menimpa rumah warga," ujarnya. Longsor juga membuat permukiman warga di Jalan Kemenyan yang berada tepat di bawah Perumahan Bukit Laguna terendam banjir setinggi 40 sentimeter. Air yang mengalir di Kali Krukut tertahan oleh material longsoran sehingga meluap ke permukiman. Camat Jagakarsa Fidiyah Rokhim menyatakan telah mengoperasikan alat berat untuk mengangkat puing pagar tembok yang ambrol dan material longsoran dari aliran sungai dan yang menimbun rumah.
Ia juga tengah mengecek izin mendirikan bangunan (IMB) Perumahan Bukit Laguna. Sementara itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta langsung menyelidiki penyebab longsor di Perumahan Bukit Laguna. Lokasi perumahan itu berdekatan dengan trase saluran penghubung di kawasan tersebut. "Kami memang lagi selidiki apakah dia (pengembang perumahan) memakai trase saluran penghubung atau tidak," kata Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, di Balai Kota. Jika fondasi perumahan menjorok ke trase sungai, ujarnya, ia akan minta pengembang untuk memindahkannya karena membahayakan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved