Politik Cipika-Cipiki Anies, BTP

SALING serang program dalam pertarungan pemilihan kepala daerah 2017 merupakan kembang gula dalam berdemokrasi. Buktinya setelah pesta Pilkada DKI Jakarta usai, hubungan Gubernur Anies Baswedan dengan dua pesaing sekaligus pendahulunya, Basuki Tjahaja Purnama (BTP), serta Djarot Saiful Hidayat, manis-manis saja.

Senyum semringah mereka tampak saat bertemu dalam acara pelantikan dan pembacaan sumpah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta di ruang paripurna Gedung DPRD DKI, kemarin.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersalaman dan cipika-cipiki (cium pipi kanan-cium pipi kiri) dengan BTP dan Djarot. Keakraban kedua mantan Gubernur DKI dengan Anies membuat suasana semakin hangat.

Awal mula, Anies bertemu dengan Djarot. Keduanya saling menyodorkan tangan kemudian cipika-cipiki. Mereka mengobrol akrab dan tertawa bersama.

Dalam perbincangan tersebut Anies terdengar mengucapkan selamat kepada Djarot yang ditunjuk sebagai Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi DPP PDIP. “Selamat dapat tugas baru,” sebut Anies.

Setelah itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut melihat BTP dan melambaikan tangannya. “Pak Basuki, Pak Basuki, sini” ucap Anies. BTP segera menghampiri Anies dan Djarot.

BTP dan Anies bersalaman dan cipika-cipiki. Mereka bertiga kemudian berbincang-bincang dengan hangat. Ketika ditanya apa saja yang dibicarakan, Anis mengatakan, “Enggak ada yang khusus. Kabar aja. All is good.” BTP berujar serupa, “Saya senangsenang saja. Saya cepat move on,” cetusnya sambil tertawa.

Saat itu, Gubernur DKI Periode 1997-2007 Sutiyoso juga ada namun langsung meninggalkan ruang Paripurna DPRD DKI setelah Pengadilan Negeri Jakarta melantik 106 anggota DPRD DKI periode 2019-2024.

Pelantikan dipimpin Wakil Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Syahrial Sidik di Gedung DPR DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, kemarin. Syahrial membacakan sumpah dan janji yang diikuti semua anggota Dewan periode 2019-2024.

Pin emas

Dari 106 anggota Dewan terpilih yang dilantik, sebanyak delapan tidak menerima PIN emas sebagai penanda sesuai dengan permintaan
mereka. Sekretaris Dewan DPRD DKI Jakarta Muhammad Yuliadi mengatakan pihaknya tidak memberikan pin yang terbuat dari emas murni sebagai respons atas surat pernyataan PSI.

“PSI tidak kami bagikan. Itu sesuai pernyataan mereka dalam surat yang kami terima Kamis (22/8). Pin emas jatah PSI sudah terlanjur dianggarkan. Pin itu akan disimpan sebagai cadangan bagi anggota DPRD DKI yang baru masuk manakala ada penggantian antar waktu,” cetusnya.

Sementara itu, Politikus Partai NasDem Nova Harivan Paloh menyebut pihaknya sudah melakukan sejumlah persiapan sebelum melangkahkan kaki menjadi anggota DPRD DKI periode 2019- 2024.

Persiapan tersebut di antaranya memperkaya literasi terkait kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017- 2022.

Nova menyebut dirinya akan menyoroti masalah mikro dan makro. Pada sisi mikro banyak warga yang masih kesulitan membuat
akta kelahiran. Secara makro, ia mendukung kebijakan Pemprov DKI untuk membangun fasilitas pengelolaan sampah antara (FPSA) atau Intermediate Treatment Facility (ITF) untuk mengatasi permasalahan sampah di Jakarta. “Itu harus masuk prioritas karena 2025 TPA Bantargebang sudah tidak mampu menampung sampah,” tegasnya. (Put/J-1)