Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
DINAS Kehutanan DKI Jakarta akan menanam pohon tabebuya dengan lima warna bunga berbeda untuk lima wilayah kota.
Bunga pohon tabebuya itu mirip dengan bunga sakura yang merupakan khas dari Jepang. Tujuannya, selain untuk mempercantik kota, tanaman itu diperbanyak bersama tanaman lain guna meningkatkan penghijauan kota.
Sebelumnya, tanaman tabebuya dengan bunga warna merah muda itu juga banyak ditanam oleh Pemerintah Kota Surabaya dan menjadi viral karena ketika mekar dikatakan sangat mirip dengan sakura sehingga mendatangkan suasana layaknya di 'Negeri Matahari Terbit' itu.
"Tabebuya itu ada ungu, pink, dan kuning. Di Jakarta itu akan kita lokalisasi, yaitu Jakarta Pusat warna tabebuyanya pink, Jakarta Selatan ungu, Jakarta Utara kuning. Iya kita akan tetapkan sehingga setiap wilayah itu mempunyai ciri khas," terang Kepala Dinas Kehutanan Suzi Marsitawati usai rapat dengan DPRD DKI Jakarta, Selasa (20/8).
Penanaman tabebuya dengan bunga warna-warni itu, menurut Suzi, bukan program baru melainkan sudah dilakukan sejak tahun lalu di beberapa lokasi.
Baca juga: Kondisi Situ Pengarengan Memprihatinkan
Tahun ini pun Dinas Kehutanan DKI sudah melakukan beberapa penanaman pohon tabebuya.
"Di Semanggi, di kupingan, kemarin sudah kita tanam secara simbolis, 1 kupingan itu kita tanam 17 pohon kokoloba, 8 pohon dadap kuning, 45 pohon tabebuya," terangnya.
Di sisi lain, Suzi membantah penanaman tabebuya meniru langkah Pemkot Surabaya. Menurutnya, program ini sudah diajukan sejak dulu namun baru terealisasi tahun lalu.
Sementara itu, ide untuk membuat tanaman tabebuya dengan bunga khas warna tertentu di tiap kota merupakan ide asli dari Dinas Kehutanan.
Selain menanam tabebuya dengan warna bunga yang berbeda di tiap kota, Suzi menyebut Dinas Kehutanan juga akan menanam jenis tanaman tropis yang berbeda di tiap kota.
"Orisinal lah. Karena kita ini kan semua wilayah di Jakarta, Indonesia, punya beraneka ragam tropical plant. Itu yang akan kita angkat, tropical plantnya itu. Jadi kita banyak beranekaraham. Di Jakut juga nanti akan menggunakan oliander. Jadi hanya Jakut yang punya oliander," ungkapnya. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved