Pasukan Pengamanan Aksi tidak Dibekali Peluru Tajam

KEPALA Divisi Humas Polri, Irjen Pol Mohammad Iqbal, menegaskan situasi keamanan di penjuru Nusantara pascapenetapan hasil penghitungan suara Pemilu 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia relatif aman.

"Namun kita sebagai aparat pengayom tidak boleh underestimate. Ada beberapa strategi pengamanan yang sudah kita lakukan, dari upaya-upaya preventif, preemptif, juga koersif demi keamanan negara," ujar Iqbal kepada wartawan di Kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta, Selasa (21/5).

Sejauh ini pihak kepolisian telah melakukan beberapa strategi pengamanan, seperti membuat parameter terhadap objek yang dijadikan lokasi demonstrasi. Sebelumnya beredar kabar adanya rencana demo besar-besaran di Jakarta untuk menduduki Kantor KPU, Badan Pengawas Pemilu, dan Istana Negara.

Parameter tersebut, sambung dia, dibuat oleh pihak keamanan untuk mengantisipasi pelbagai hal yang tidak diinginkan. Contohnya, upaya-upaya pelanggaran hukum yang mungkin muncul selama aksi berlangsung.

Dalam pelaksanaan pengamanan, aparat keamanan pasti melaksanakan prosedur operasional standar (SOP) yang telah diinstruksikan oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

"Bahwa setiap pasukan pengamanan besok atau nanti malam, atau kapanpun, sudah diinstruksikan tidak dibekali peluru tajam. Kalau ada penembakan dengan peluru tajam, bisa dipastikan itu bukan pasukan TNI-Polri. Tapi ada penumpang gelap," pungkasnya. (OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Editor : Anton Kustedja Abdullah