Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
MINGGU pagi, Heri Chandra mengajak istri dan anaknya menikmati harum dan dinginnya moda raya terpadu (MRT) Ratangga. "Jalan-jalan saja di hari libur," tuturnya.
Seperti hari-hari libur sebelumnya, penumpang Ratangga kembali membeludak. Bukan oleh karyawan di sepanjang jalur Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia. Seperti Heri, kebanyakan pengguna moda terbaru di Ibu Kota itu ialah warga yang ingin mencoba dan memanfaatkan hari libur.
Karena bukan pengguna rutin, mereka pun memilih membeli tiket single trip. Antrean pun terjadi di loket-loket penjualan tiket, di semua stasiun, terutama Lebak Bulus dan Bundaran HI.
"Saya sebenarnya bisa saja menggunakan kartu tap cash atau e-money. Tapi kan kartu itu hanya boleh digunakan satu orang dan bukan untuk semua anggota keluarga sehingga kami beli single trip saja," tutur Heri Chandra.
Baca Juga: Penumpang Belum Tertib Naik MRT
Operasi komersial MRT Jakarta telah dimulai pada 1 April. Dalam satu bulan, penumpang hanya membayar 50% dari tarif seharusnya.
Untuk jarak terjauh, Lebak Bulus-Bundaran HI, tarif dipatok Rp14 ribu. Kebijakan yang sama juga berlaku untuk jarak yang lebih pendek. Setiap pembelian tiket single trip, penumpang wajib membayar harga kartu Rp15 ribu, yang dapat diuangkan lagi di semua loket MRT.
Dari pantauan Media Indonesia, kemarin, tidak seperti hari-hari libur sebelumnya, kesadaran penumpang MRT semakin meningkat. (*/J-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved