Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
Kemampuan tiga kandidat calon Wakil Gubernur DKI Jakarta yang diajukan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih jauh dari harapan. Salah satu kemampuan yang dinilai masih kurang dalam diri ketiga kandidat ini ialah kemampuan pola relasi dengan DPRD DKI.
Ketiga kandidat cawagub PKS itu ialah Ketua Fraksi PKS di DPRD DKI Abdurrahman Suhaimi, Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS DKI Agung Yulianto, dan mantan Wakil Wali Kota Bekasi, Ahmad Syaikhu.
Selain itu, pengetahuan ketiga cawagub terkait tata ruang DKI dan pengentasan masyarakat dari kemiskinan masih belum terlihat.
Hal ini sangat penting mengingat sosok Wakil Gubernur DKI harus mampu menerjemahkan pendekatan tata ruang dengan penataan kampung kumuh di Jakarta.
"Seperti soal Tanah Abang, Bukit Duri, Kampung Akuarium itu. Kebanyakan kan sama-sama tahu, kebijakan itu ada di tangan Gubernur DKI (Anies Baswedan). Nah, sekarang bagaimana wagub bisa menerjemahkannya. Jadi pengetahuan mereka soal ini belum terlihat," ungkap Wakil Ketua DPD Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) DKI Jakarta, Syarief, kemarin.
Syarif merupakan anggota tim panelis yang melakukan uji kepatutan dan kelayakan yang ditunjuk Gerindra bersama dengan Prof Dr Siti Zuhro (peneliti senior LIPI). Dua panelis lainnya berasal dari PKS, yakni Prof Dr Eko Prasojo (mantan Wakil Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi) dan Ubedillah Badrun, SPd, MSi (dosen Universitas Negeri Jakarta).
Terobosan
Dia mengatakan, dalam lanjutan uji kelayakan dan kepatutan yang digelar tadi malam, ketiga cawagub diminta menyampaikan terobosan atau inovasi yang akan mereka lakukan ketika terpilih menjadi wagub, baik dari sisi pola relasi dengan DPRD maupun penataan kampung kumuh yang tidak melanggar tata ruang di Jakarta.
"Yang bisa saya katakan selama tiga kali melakukan wawancara dan FGD, saya belum menemukan calon yang ideal. Sekurang-kurangnya mendekati atau dapat menggantikan sosok Sandiaga Uno," ujarnya.
Kalau ketiga kandidat itu ternyata diputuskan tidak lolos, mau tidak mau uji kepatutan dan kelayakan cawagub di ulang kembali dengan mengajukan kandidat baru. "Saya bilang, bisa saja diulang lagi. Kita sabar dulu. Tunggu nanti malam perkembangannya seperti apa," ujar Syarif.
Yang pasti, lanjutnya, tim panelis tetap akan memberikan rekomendasi dari hasil uji kepatutan dan kelayakan kepada PKS dan Gerindra pada 10 Februari. "Hasilnya nanti tergantung pada PKS apakah akan mengajukan kembali atau tidak. Yang paling penting prinsip tanggal 10 Februari harus sudah selesai," jelas Syarif.
Pertemuan tadi malam merupakan rangkuman dari uji kepatutan dan kelayakan cawagub DKI. Pertemuan itu dilakukan dua sesi. Pertama FGD bersama tiga kandidat. Kedua pendalaman wawancara ketiga kandidat.
Syarif mengatakan bisa saja ketiga cawagub tidak lolos uji kepatutan dan kelayakan atau bisa saja yang direkomendasikan panelis hanya satu kandidat. (J-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved