Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
KETUA Pengurus Koperasi Angkutan Jakarta (Kopaja) Nanang Basuki menargetkan bus Kopaja yang telah berintegrasi dengan bus TransJakarta akan mulai beroperasi tahun depan.
Sebab, meskipun pada Rabu (23/9) lalu pihaknya telah menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MOU) dengan Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta untuk percepatan progran tersebut, Nanang menyatakan masih butuh waktu untuk mengoperasikannya.
Nanang menyebutkan pihaknya masih menunggu Dishubtrans untuk mengeluarkan aturan resmi setara peraturan gubernur mengenai spesifikasi bus yang wajib dibeli oleh operator yang ingin bergabung kerja sama operasionalnya dengan PT Trans Jakarta. Tak hanya itu, pihaknya juga masih harus merundingkan rute mana yang akan ditambahkan bus terintegrasi.
Nanang menyebutkan bus yang wajib dibeli oleh operator harus setara bus tunggal (single) TransJakarta. Selain itu, sopir bus juga harus dilatih agar sesuai standar pramudi TransJakarta.
"Kalau menurut timeline kerja kami, seharusnya sudah bisa beroperasi paling tidak awal tahun depan. Karena kami juga masih menunggu regulasi mengenai kerja sama dan rincian teknis. Karena regulasi ini berlaku bagi semua operator. Sebab yang minat pasti kan bukan cuma kami, Kopaja. Itu ada di Dishubtrans," kata Nanang ketika dihubungi Media Indonesia, Selasa (29/9).
Nanang menambahkan pihaknya saat ini mendapat kuota peremajaan bus single untuk Kopaja yang akan berintegrasi dengan TransJakarta sebanyak 81 unit. Trayek yang akan diujicobakan nantinya adalah trayek Kopaja S66 jurusan Blok M-Manggarai.
Upaya pengintagrasian angkutan Kopaja dengan bus TransJakarta ini merupakan bagian dari revitalisasi angkutan umum yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta. Jika sudah beroperasi, Kopaja yang terintegrasi memiliki keuntungan akan dibayar dengan tarif rupiah per kilometer sehingga tidak perlu mengandalkan setoran untuk pendapatan. Di sisi penumpang, keuntungannya adalah penumpang tidak perlu membayar dua kali saat naik Kopaja dari dalam Halte TransJakarta.
"Kita memang sedang menggenjot revitalisasi angkutan umum reguler. Jadi konsentrasi kita tidah hanya BRT, tetapi kita tingkatkan yang reguler juga," kata Kepala Dishubtrans Andri Yansyah, Jumat (25/9).
Isi dari nota kesepakatan tersebut adalah Kopaja S66 siap direvitalisasi dari bus sedang menjadi bus besar. Dengan kata lain, dua bus sedang Kopaja S66 siap diganti menjadi satu bus besar seperti bus Transjakarta.
Selain itu, semua operator Kopaja harus setuju dengan sistem pembayaran rupiah per kilometer. Besarannya rupiah per kilometer akan langsung di lelang ke Lembaga Kebijakan Pengadaan barang dan jasa Pemerintahan (LKPP).
"Yang jelas, semua operator kalau mereka ingin ikut sistem rupiah per kilometer, diusahakan langsung lelang ke LKPP. Nanti kita tinggal ambil saja," tuturnya.
Meski sudah MoU dengan Kopaja, Andri pun mengakui jika masih ada tahapan yang harus dilalui sebelum trayek Kopaja yang terintegrasi bisa beroperasi. Tahapan tersebut termasuk regulasi yang menjelaskan teknis pengoperasian bus. (Q-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved