Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
Sekretaris Kementrian Koperasi dan UKM Agus Muharram mengatakan, Smesco Festival ke-13 Tahun 2015 yang akan digelar pada 1-4 Oktober 2015 merupakan ajang promosi produk unggulan KUKM untuk mendukung perwujudan Nawa Cita. "Yaitu, menumbuhkembangkan produktivitas dan daya saing KUKM", kata Agus dalam rilis yang diterima Media Indonesia, Selasa (29/9/2015).
Menurut Agus, event ini juga merupakan ekspos puncak prestasi
pemberdayaan koperasi dan UKM yang dilakukan pemerintah pusat dan daerah,
lintas kementrian dan lembaga sejak 2003, sebagai rangkaian kegiatan Hari
Koperasi Nasional. "Ajang kali ini telah diperbaharui dan ditingkatkan
kualitas penyelenggaraannya sehingga berbeda dengan pameran-pameran
sejenis", imbuh Agus.
Selain itu, Smesco Festival kali ini juga akan memamerkan
produk-produk unggulan KUKM Indonesia pilihan kurator profesional di bidangnya.
"Smesco Festival diharapkan menjadi ikon dan identitas pameran KUKM
Indonesia yang selalu ditunggu-tunggu", tandas Agus.
Secara khusus, lanjut Agus, pada event ini juga akan disediakan
berdasarkan paviliun. Misalnya, Pavilion Icon, yang merupakan kreatifitas
bermuatan kekayaan alam Indonesia. Contoh, limbah kayu yang dibuat menjadi
lighting interior dan sudah punya pasar tetap di Eropa dan Kanada.
Pavilion Heritage, merupakan sumber inspirasi pengembangan
produk dengan menggelar 75 produk warisan budaya hasil karya empu dan seniman
leluhur yang diterjemahkan dalam produk kekinian. Contoh, kain Grinsing.
Ada juga paviliun yang menampilkan produk unggulan dari 44 UKM
dengan kualitas terbaik dan harga terjangkau. Contoh, batik tulis halus nomor
satu dari Solo dengan harga hanya Rp1,5 juta. "Ada juga paviliun dengan
produk-produk negara lain dari Asean, Hongkong, Korea, Taiwan, Pakistan, dan
India. Ini merupakan perspektif produk berdaya saing di era MEA", tukas
Agus.
Ada juga paviliun premium dengan tema kualitas dan kepuasan
terjamin dari 50 UKM, paviliun anak muda kreatif, dan paviliun daerah yang
bertema "semua ada disini". Khusus paviliun daerah akan menampilkan
produk-produk unggulan dari 34 provinsi, diantaranya Jabar (34 booth), Jatim
(31 booth), dan Jateng‎ (17 booth).
"Produk beragam mulai dari pakaian, perlengkapan household sampai makanan
yang jarang ditemui di Jakarta. Saatnya belanja batik tanpa harus ke Yogya,
beli home deco suku Kamoro tanpa harus ke Papua", papar Agus
seraya menyebutkan bahwa ajang ini juga menampilkan paviliun bursa dan klinik
konsultasi bagi KUKM untuk meningkatkan daya saing.
‎Sementara itu,
Deputi Pemasaran dan Pengembangan Jaringan Usaha Kemenkop UKM Emilia Suhaimi
menegaskan bahwa ajang kali ini akan lebih menitikberatkan pada bisnisnya yang
harus terjadi pada ajang kali ini. "Klinik dan konsultasi pendampingan
yang ada juga akan memberikan solusi bagi KUKM untuk meningkatkan daya saing,
termasuk konsultasi dalam mengakses dana perbankan", tukas Emilia.
Emilia juga menjelaskan, Smesco Festival kali ini diikuti 780
peserta dari koperasi, UKM, mitra usaha UKM, pelaku bisnis luar negeri, dan
sebagainya. Pengunjung yang diharapkan adalah buyer, investor, dan perwakilan
dagang asing. Begitu juga distributor, agen, swasta, dan komunitas UKM.
"Transaksi kita prediksi mencapai Rp21 miliar, naik 5% dibanding tahun
2014 yang sebesar Rp20 miliar", pungkas Emilia. (J-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved