Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
PEMBANGUNAN stadion sepak bola bertaraf internasional di Taman BMW, Jakarta Utara, terancam molor. Hal itu lantaran dana penyertaan modal daerah (PMD) kepada PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pelaksana pembangunan stadion sebesar Rp1,5 triliun itu dalam APBD DKI Jakarta 2019 terganjal.
Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Dwi Wahyu Daryoto berharap DPRD DKI Jakarta segera menyetujui PMD itu. “(Pembangunan) mundur lagi, iya, nanti Jakmania (suporter Persija) marah lagi. Saya mohon wakil rakyat untuk mendukung,” ujar Dwi di Gedung DPRD DKI Jakarta, kemarin.
Menurut Dwi, Jakpro sudah siap membangun stadion internasional itu. Dia mengatakan desain stadion sudah rampung dan pembangunan tinggal menunggu dana PMD cair. “Jakpro sudah siap, iya (tinggal tunggu pendanaan),” kata dia.
Untuk memberi PMD kepada Jakpro, DPRD DKI Jakarta harus membahas revisi Perda Nomor 13 Tahun 2014 yang diajukan Jakpro. Dalam perda itu, tertulis batas modal dasar Jakpro sebesar Rp10 triliun. Sementara itu, hingga saat ini Jakpro sudah menerima modal sebesar Rp9,4 triliun.
Artinya, Jakpro hanya bisa meminta modal sekitar Rp591 miliar lagi jika perda itu tidak direvisi.
Melalui revisi perda itu, Jakpro mengajukan kenaikan modal dasar dari Rp10 triliun menjadi Rp30 triliun. Menurut Dwi, DPRD DKI akan segera membahas revisi perda itu. Dengan demikian, dia berharap PMD pada 2019 bisa disetujui dan dicairkan. “Sekarang kan perdanya akan dibahas. Nanti Bamus (Badan Musyawarah DPRD DKI) akan membahas perda untuk penyuntikan modal inti,” ucap Dwi.
Selain mengajukan PMD Rp1,5 triliun untuk stadion BMW, Jakpro juga mengajukan PMD Rp648 miliar untuk membeli lahan program rumah dengan down payment (DP) Rp0, Rp500 miliar untuk revitalisasi Taman Ismail Marzuki, dan Rp500 miliar untuk membeli lahan eks Kedutaan Besar Inggris dalam APBD 2019.
Setara GBK
Stadion BMW akan dibangun di atas lahan seluas 275.534 meter persegi. Pembangunannya ditargetkan mulai berjalan pada 2019 hingga 2021. Nantinya, stadion ini akan memiliki kapasitas sekitar 60 ribu hingga 80 ribu penonton dan luasnya hampir sama dengan stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta yang memiliki kapasitas 78 ribu penonton.
“Hampir samalah. Kapasitasnya hampir sama 60 ribu sampai 80 ribu (penonton),” kata Dwi .
Dia menambahkan stadion BMW nantinya bukan hanya untuk pertandingan sepak bola, melainkan juga bisa untuk olahraga lain.
Jakpro telah menyiapkan desain stadion BMW. Selain stadion utama, bakal dibangun juga gedung multifungsi di dalam kawasan Stadion BMW. Dengan demikian, kawasan Stadion BMW dapat dipakai untuk kegiatan lain, seperti ekshibisi, acara kesenian, dan konser musik.
Stadion BMW dibangun untuk menggantikan Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan, yang menjadi lapangan klub sepak bola Persija. Stadion Lebak Bulus dirobohkan pada 2013 untuk pembangunan depo kereta mass rapid transit (MRT).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjanjikan stadion baru itu saat kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017. Bahkan April lalu, mantan Wakil Gubernur DKI Sandiaga Salahuddin Uno sempat menyatakan akan memulai pembangunan stadion pada Oktober ini. (J-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved