Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Dua Kader PKS belum Aman Isi Kursi Cawagub

Nicky Aulia Widadio
07/11/2018 07:30
Dua Kader PKS belum Aman Isi Kursi Cawagub
(ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Posisi dua nama kader terkuat Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto, untuk diusung menjadi calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, masih belum aman. Mereka masih berpotensi digantikan nama lain, bergantung pada hasil uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) yang akan dilakukan tim dari PKS dan Gerindra.

“Kalau jatah (kursi wagub) memang PKS, tapi orangnya sedang kita cari,” kata Wakil Ketua Dewan ­Pimpinan Daerah (DPD) Partai ­Gerindra DKI ­Jakarta Syarif ketika ditemui di ­Gedung DPRD DKI Jakarta, kemarin.

Kedua partai pada Senin (5/11)  sepakat menyerahkan kursi Wagub DKI untuk kader PKS. Namun, masih ada tahap fit and proper test yang harus dilalui bakal calon Wagub DKI yang diusung PKS. Kedua partai akan membentuk sebuah tim untuk menjalankan uji kepatutan dan kelayakan tersebut.

Sejak beberapa waktu lalu, PKS memutuskan akan mengusulkan mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu dan Sekretaris DPW PKS DKI Jakarta Agung Yulianto dalam bursa bakal cawagub DKI. Namun, bagi Gerindra, namanya bisa saja berganti dengan sosok lain dari PKS.

“Bisa berubah, ikuti mekanisme partai. Kalau (Agung dan Syaikhu) tidak bisa diterima bagaimana,” tambah Syarif.

Tim yang melaksanakan uji kepatut­an dan kelayakan tersebut, kata Syarif, semestinya telah terbentuk sebelum Kamis (8/11) nanti. Tim yang bernama Badan Bersama itu akan berisi orang­ dari ­Gerindra dan PKS. Senada dengan Anies, Syarif menuturkan calon Wagub DKI yang diusulkan harus mau mengikuti visi dan misi ­Gubernur Anies Baswedan yang telah dirancang sejak masa kampanye.

Dia menambahkan, uji kepatutan dan kelayakan diperlukan untuk memastikan Wagub DKI terpilih nanti­nya sanggup menjalani tugas di sisa empat tahun masa kepemimpin­annya bersama Anies.

“Kan kami sedang mengukur kuat tidaknya calon (wagub) memimpin empat tahun berikutnya. Kalau mikir kita bertanggung jawab usungannya, empat tahun menjaga pasangan ini, itu pekerjaan rumah terberat. Kalau kemarin Sandi kan kader kita. Nah sekarang? Itu yang perlu fit and proper test,” jelas Syarif.

Anies telah menegaskan bahwa cawagub DKI pengganti Sandiaga Uno harus mengikuti visi misinya yang sudah disusun saat kampanye 2017.

“Kami tidak ingin siapa pun wagub yang terpilih membawa visi misinya sendiri. Terpenting taat pada visi yang sudah ditetapkan dan kampanye pilkada lalu,” kata Anies.

Bersiap

Secara terpisah, Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto, menyatakan bahwa mereka siap mengikuti visi dan misi Gubernur DKI Jakarta jika nanti terpilih sebagai wakil gubernur. Dalam waktu dekat, keduanya harus melalui uji kepatutan dan kelayakan lebih dulu.

“Karena kan kami bukan di awal kepemimpinan. Kami ada di pertengah­an, melanjutkan. Memang betul harus sejalan dengan visi dan misi Gubernur Anies dan (Wagub) Sandiaga Uno,” kata Syaikhu ketika dihubungi.

Dihubungi terpisah, Agung juga menyatakan hal senada. Apalagi, Agung dulunya merupakan bagian dari tim pemenangan Anies-Sandi. “Saya pun juga dulu termasuk timses beliau ya. Jadi cukup memahami visi misi mereka,” kata Agung.

Sejauh ini, belum ada perubahan komposisi dari dua nama bakal cawagub DKI yang akan diusulkan PKS. Syaikhu dan Agung pun akan menjalani uji kepatutan dan kelayak­an. Namun, dia belum mengetahui kapan uji kelayakan itu dilaksanakan.

Salah satu hal yang akan disiapkan Syaikhu terkait dengan fit and proper test tersebut ialah penguasaan tentang persoalan Ibu Kota. ­Syaikhu sebelumnya pernah menjabat ­sebagai Wakil Wali Kota Bekasi. “Saya ikut saja dengan aturan main yang ditetapkan,” ujar Syaikhu. (Ssr/J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya