Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
Proyek Mass Rapid Transportation (MRT) fase 2 rute Bundaran Hotel Indonesia-Kampung Bandan bakal diperpanjang hingga Ancol atau Stadion BMW, Jakarta Utara. Kementerian Perhubungan saat ini masih mengkaji perpanjang-an trase tersebut.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengatakan dengan trase hingga Ancol atau Stadion BMW akan lebih potensial dan mampu mengangkut lebih banyak penumpang.
“Karena kita lihat bangkitan lalu lintas itu kan dari Ancol dan Tanjung Priok juga. Itu akan besar sekali dampaknya. Sehingga bisa dibayangkan dari Stadion BMW sampai ke selatan (Lebak Bulus) itu berhubungan. Jadi orang bisa langsung terhubung dengan MRT,” ungkap Budi, di Jakarta, kemarin.
Namun, lanjut Budi, perubahan trase hingga Ancol berpotensi menambah kebutuhan biaya. Saat ini, untuk membangun MRT fase 2 Bundaran HI-Kampung Bandan membutuhkan dana sebesar Rp22,5 triliun. Namun, dalam perubahan trase hingga Ancol atau Stadion BMW ditaksir bakal menambah biaya menjadi sekitar Rp30 triliun.
Saat ini, peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan MRT fase 2 sendiri dipastikan mundur satu bulan dari Desember 2018 ke Januari 2019 lantaran gagal lelang salah satu paket konstruksi.
Kendati mundur, Direktur Utama PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta William Sabandar memastikan hal itu tidak akan berdampak pada proses pembangunan setelahnya.
“Enggak, enggak akan (berdampak). Kan mundurnya satu bulan doang dari Desember ke Januari,” kata William di Halte Bundaran HI, kemarin.
Saat ini proses pembangunan fase II masih dalam proses lelang. William memastikan, seluruh tahapan berjalan dengan baik meski terlambat. Molornya waktu groundbreaking disebabkan gagal lelang pakai CP 200. Paket CP 200 yakni paket Konstruksi Dinding Diagfragma (D-Wall) untuk Gardu Induk Monas Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta Fase II.
Gagal lelang terjadi karena para kontraktor tidak mengajukan dokumen. Dari lima yang mendaftar lelang, hanya satu kontraktor yang mengajukan dokumen. Namun, satu kontraktor itu pun ternyata tidak memenuhi kriteria saat dievaluasi secara teknis.
“Satu itu tetap bisa berjalan sebenarnya, tapi setelah evaluasi teknis, dia gagal juga. Kenapa? karena pertama, keter-sediaan alat,” ujar dia. (Nik/Ssr/J-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved