Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
WAKIL Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Prabowo Soenirman menilai Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ‘genit’ mengincar kursi kosong Wakil Gubernur DKI Jakarta. Dia meminta kader PKS tidak menebar ancaman karena pencalonan Wagub DKI.
“PKS partai besar, tapi kok genit banget. Jangan terlalu genitlah PKS,” kata Prabowo di Gedung DPRD DKI, kemarin.
Menurut dia, Partai Gerindra telah membuka ruang komunikasi dengan PKS untuk mencari jalan keluar terkait dengan pencalonan Wagub DKI. Undangan dari DPD Gerindra telah disampaikan ke PKS. Kedua partai akan bertemu pada 5 November mendatang di Kantor DPD Gerindra DKI. Selain itu, akan dibahas mekanisme pengajuan sesuai aturan yang berlaku.
Sindiran tersebut dilontarkan Prabowo setelah Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi mengatakan alotnya pembahasan cawagub di antara kedua partai membuat kader PKS kecewa. Menurut Abdurrahman, mesin partai PKS untuk Pemilihan Presiden 2019 bisa mati akibat hal itu.
“Kekecewaan itu sudah terasa di bawah. Kalau kader pada kecewa, otomatis mesin partai pasti mati tuh karena PKS itu kan partai kader,” ujar Suhaimi, Selasa (30/10).
Posisi Wakil Gubernur DKI Jakarta masih kosong hingga saat ini setelah ditinggalkan Sandiaga Uno yang maju dalam Pemilihan Presiden 2019 untuk mendampingi Prabowo Subianto.
PKS sendiri telah mengusulkan dua nama sebagai cawagub, yaitu Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto. Sebaliknya DPD Gerindra DKI masih tetap pada keputusan mereka untuk mengusulkan Ketua Gerindra DKI Mohamad Taufik.
Menurut Suhaimi, kesepakatan soal kursi wagub untuk PKS telah dibicarakan di level dewan pimpinan pusat (DPP).
Prabowo Soenirman menyayangkan ucapan Suhaimi soal matinya mesin partai sebab kedua partai akan bertemu dalam waktu dekat. Apalagi keduanya juga berkoalisi untuk memenangkan Prabowo-Sandi pada Pemilihan Presiden 2019.
“Saya berpesan PKS jangan tebar ancaman lah,” ucapnya.
Seruan senada dilontarkan anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade. Dia meminta tidak ada saling ancam di antara kedua partai yang berkoalisi itu.
“Kami menyakini bahwa PKS tidak akan mematikan mesin partai, bahwa PKS komitmen sama kami untuk memenangkan Prabowo dan Sandi (Sandiaga Uno),” kata Andre ketika dihubungi, kemarin.
Andre menegaskan komunikasi antara Gerindra dan PKS berjalan lancar. Kedua pihak sepakat untuk memenangkan Prabowo-Sandiaga.
Jangan bertele-tele
Kekisruhan soal kursi Wagub DKI tersebut mendorong Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin mendesak koalisi partai pendukung Prabowo Subianto–Sandiaga Uno agar menyelesaikan persoalan itu dengan cepat dan tepat.
Wakil Ketua TKN Jokowi-Amin, Johnny G Plate, mengatakan, jika berkaca pada kekis-ruhan kursi Wagub DKI, parpol koalisi pengusung Prabowo-Sandi belum siap jika diberi amanah mengurus negara.
Johnny mengatakan TKN Jokowi-Amin tidak berharap keuntungan. Namun, Johnny mengingatkan penyelesaian kepentingan Gerindra dan PKS terlalu lama.
”Yang kami sampaikan bukan soal untung atau rugi. Yang kami sampaikan ialah, bisa dibayangkan, untuk masalah DKI yang relatif bagian dari Indonesia saja tidak bisa diselesaikan dengan tepat dan cepat, bagaimana mengurus negara yang lebih besar. Itu yang kami sampaikan,” jelas Johnny. (Nic/Mal/J-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved