Headline

Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.

Suryakancana Ditata Mirip Korea

DD/J-1
28/8/2018 02:00
Suryakancana Ditata Mirip Korea
(MI/Dede Susianti)

PEMERINTAH Kota (Pemkot) Bogor memperluas area penataan kawasan dan pembangunan pedestrian. Kawasan Jalan Suryakancana, Kecamatan Bogor Tengah, akan dipercantik mulai Oktober 2018.

Sebelumnya, Pemkot Bogor menata pedestrian seputaran SSA (Sistem Satu Arah) Kebun Raya Bogor-Istana Bogor, sepanjang 4 kilometer. Dampak positifnya nyata, kini tempat tersebut telah menjadi salah satu tujuan wisata olahraga bagi warga setempat maupun dari luar kota.

Revitalisasi pedestrian Jalan Suryakancana direncanakan hingga persimpangan Gang Aut dengan mengucurkan anggaran sebesar Rp14 miliar dari APBD Kota Bogor. Targetnya selesai Desember.

"Kita sudah koordinasikan, konsepnya kita sepakati, lebar pedestrian 3,5 meter. Tinggal tayang untuk dilelang. Mudah-mudahan berjalan lancar," ungkap Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, kemarin.

Revitalisasi pedestrian Sur-yakancana akan menggusur sejumlah pedagang. Pedagang malam rencana direlokasi ke Pasar Sukasari. Sebagian lagi diberdayakan di gedung bekas Toserba Yogya.

"Ada pedagang malam dan siang. Pedagang malam harus kita geser. Salah satu opsinya ke Pasar Sukasari. Sebagian dimasukkan ke Plaza Bogor karena Yogya tidak memperpanjang (kontrak). Mungkin ada ruang buat pedagang di situ," beber dia.

Di Pasar Sukasari atau yang dikenal dengan Pasar Gembrong, penataan dibuat berbeda. "Konsepnya semacam mal. Citos mal anak muda, seperti itulah. Ada bagian tradisional dan ada pula bagian kreatif."

Kios kecil

Bima menyebut, Jalan Surya-kancana nantinya dibuat mi-rip kawasan wisata di Korea Selatan. Di Korea, pedagang pedestrian dibuatkan kios-kios kecil. "Saya minta didata mana yang bisa dibuat kios kecil. Mana yang lama, mana yang baru. Di Jalan Pedati juga bisa jadi pasar buah dan sayur yang rapi," imbuhnya.

Penataan sekitar Suryakancana memang sudah lama diharapkan masyarakat. Namun demikian, sejumlah pihak di kawasan tersebut, baik pe-dagang, pengusaha, maupun para tokoh masyarakat, menginginkan kekhasan kawasan tersebut tetap dipertahankan.

Guntur Santoso, tokoh masyarakat Tionghoa, menyebut kawasan Suryakancana terkenal luas sebagai pusat kuliner pinggir jalan. Dia menyebut ada sekitar 200 hing-ga 300 pedagang kecil yang berjualan.

"Jadi meski pedestriannya ditata, jajanan-jajanan itu jangan dihilangkan. Ditata juga. Itulah khasnya kuliner Suryakancana. Ada sensasi sendiri sambil berdiri dan berkeringat," cetusnya.

Pada kesempatan itu, Bima juga mengungkapkan akan menata kawasan Pasar Bogor dan sekitarnya dalam bebe-rapa tahun ke depan. Kawas-an Pasar Bogor, mislanya, juga dikemas sebagai tujuan wisata kuliner favorit dan juga simbol keragaman etnik dan budaya.

"Proyeksi kita ke depan, kawasan ini akan menjadi pecinan yang indah. Nuansa pecinan atau China Town. Ada wihara tertua yang sudah jadi cagar budaya, ada kawasan pasar tradisional, ada bangun-an heritage, serta tempat kuliner," ujar Bima.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya