Headline
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
PEMERINTAH Kota Bogor akan mengambil alih pengelolaan aset Plaza Kapten Muslihat atau yang dikenal dengan Taman Topi. Taman Topi yang di dalamnya terdapat wahana permainan anak yang dikenal dengan Taman Ade Irma Suryani akan berakhir Desember 2018.
Sebelumnya Taman Topi dengan bangunan-bangunan khas bertopi dikelola oleh perusahaan PT Exotica. Pemkot Bogor berencana mengembangkan area seluas 2,3 hektare itu menjadi ruang terbuka hijau (RTH) terintegrasi dengan Stasiun Bogor dan Masjid Agung.
Keberadaan Taman Topi sangat strategis. Lokasinya di samping Stasiun Bogor, berseberangan dengan Kantor Polresta Bogor Kota di Jalan Kapten Muslihat, Kec Bogor Tengah. Jaraknya kurang lebih 100 meter dari Kantor DPRD Kota Bogor yang satu kompleks dengan Kantor Wali Kota Bogor.
Kepastian pengambilalihan disampaikan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Rabu (22/8). Sehari sebelumnya, Bima telah meninjau lokasi ditemani Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Bogor Boris Derarusman serta Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Heri Karnadi.
Saat peninjauan, Bima Arya mengelilingi setiap sudut plaza. Sesekali ia berbincang dengan pemilik/tenan yang meminta kontrak mereka diperpanjang.
Bima juga diajak oleh pengelola Taman Topi untuk melihat ke dalam wahana permainan. Bahkan, Bima bersama kepala dinas sempat menjajal wahana bombom car. Katanya untuk bernostalgia.
Bima menjelaskan, nantinya area itu akan diubah menjadi RTH terintegrasi dengan Masjid Agung Bogor. Ke depannya, dibangun lorong bawah tanah dengan akses menuju Stasiun Bogor.
Konsepnya, lorong akan dijadikan tempat anggota usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjual produknya, termasuk juga sejumlah pedagang kaki lima yang selama ini beroperasi di kawasan tersebut. "Nanti akan menjadi kawasan publik yang nyaman," beber Bima.
Mengevaluasi
Terkait tenan yang selama ini beroperasi di situ, Bima akan mengevaluasi. Pihaknya akan melihat tenan yang bisa lanjut dan dihentikan. Hal itu dilakukan karena alasan penempatan UMKM Kota Bogor.
"Kemungkinan kita menempatkan UMKM di sini. Berikutnya ada pertemuan dengan pengelola, apa yang bisa kita koordinasikan di masa transisi, termasuk nasib 37 karyawan Taman Topi," jelasnya.
Informasi dari pengelola menyebutkan pengunjung mencapai 2.000 orang setiap akhir pekan. Sekitar 30% merupakan warga Bogor, sisanya datang dari Depok, Tangerang, dan Jakarta.
Humas PT Exotica Basiran mengakui pengambilalihan aset milik pemkot tersebut sudah dikomunikasikan jauh hari. Namun, menurutnya, banyak tenan yang menginginkan kontrak diperpanjang.
"Sudah kami komunikasikan dengan tenan. Hampir semua mengatakan agar bisa melanjut. Kami mengusahakan untuk bisa dilanjut, tapi itu kan tergantung pada Pemkot Bogor," katanya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved