Headline

Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.

Warga Diminta Gunakan Angkutan Umum

Nic/Aya/Gan/J-2
21/7/2018 01:30
Warga Diminta Gunakan Angkutan Umum
(ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

DALAM upaya memperbaiki kualitas udara di Ibu Kota untuk menyukseskan Asian Games yang digelar 18 Agustus mendatang, warga diminta untuk beralih ke moda transportasi umum dalam berkegiatan.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan salah satu cara efektif untuk meningkatkan kualitas udara di Jakarta ialah dengan menekan volume kendaraan bermotor di jalan-jalan Ibu Kota. Ia mendorong masyarakat untuk beralih ke moda transportasi umum selama Asian Games atau sepekan sebelum perhelatan akbar se-Asia itu.

"Memang kualitas udara di Jakarta ini kurang baik," ujar Sandi seusai meresmikan Gerai Tani OK OCE di Pusat Pengembangan Benih dan Proteksi Tanaman, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, kemarin.

Untuk itu, lanjutnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan perluasan penerapan ganjil-genap. "Kebijakan itu selain untuk mengatasi kemacetan, juga demi menurunkan emisi sehingga kualitas udara menjadi lebih baik," paparnya.

Sebelumnya, hasil pengukuran Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menunjukkan telah terjadi penurunan konsentrasi gas CO, NO, dan HC selama perluasan sistem ganjil-genap. Polutan-polutan jenis itu berasal dari kendaraan bermotor. Dinas Lingkung-an Hidup juga melalukan pengawasan emisi dari sumber-sumber tidak ber-gerak seperti pabrik atau industri di Jakarta. Namun, ternyata prameter kualitas udara Jakarta masih di bawah baku mutu. Berdasarkan aplikasi AirVisual, yang mengumpulkan data kualitas udara di kota-kota besar dunia, kemarin, kualitas udara Jakarta di aplikasi itu tercatat sebagai tak sehat.

Pada pukul 20.00 WIB kemarin, par-tikel PM 2,5 di Jakarta mencapai 158 g/m3. Jakarta kalah dari Bangkok, Manila, Karachi, Lahora. Riyadh, dan Singapura. WHO merekomendasikan agar negara-negara menurunkan tingkat polusi udara tahunan mereka menjadi 20 g/m3 (PM 10) dan 10 g/m3 (dalam PM 2,5).

Kain jaring hitam

Terkait dengan pemasangan kain jaring hitam di Kali Item, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan kain itu untuk mengurangi aroma tidak sedap. Pasalnya, aroma tak sedap itu sering kali muncul ketika air sungai menguap di sore hari dan menyerbak hingga ke Wisma Atlet Kemayoran.

Kali Sentiong, yang merupakan nama asli dari Kali Item, memiliki polusi yang cukup tinggi dan airnya berwarna hitam. Kali Item berlokasi tepat di samping Wisma Atlet yang akan digunakan saat perhelatan Asian Games 2018 mendatang.

"Kebetulan kafetaria (Wisma Atlet) lokasinya itu berada di sisi halaman yang dekat dengan sungai sehingga pada waktu-waktu tertentu, utamanya siang dan sore ketika sungai mengalami penguapan, aroma dari sungai itu terembus angin dan tercium di lingkungan Wisma Atlet," kata Anies.

Anies menuturkan pihaknya telah menertibkan pengusaha-pengusaha tahu yang membuang ampas ke su-ngai. "Sudah dilakukan pengawasan di sana, tetapi bukan berarti problemnya langsung selesai karena sudah menahun di situ," sambung Anies.

Anies mengaku dirinya telah berdiskusi dengan sejumlah pakar. Salah satu upaya yang bisa dilakukan ialah dengan mengurangi proses penguapan dari air sungai itu, yakni memberi kain jaring penutup untuk mengurangi penguapan akibat panas matahari.

Di sisi lain, Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta menerjunkan 2.000 petugas kebersihan di beberapa titik di Jakarta guna membersihkan Jakarta dari sampah.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya