Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
KAPOLRI Jenderal Polisi Tito Karnavian mengamini bahwa Rumah Tahanan Negara Salemba Cabang Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, tidak layak sebagai rutan teroris. Hal itu akan menjadi evaluasi lantaran tidak ada pengamanan maksimal untuk tahanan ataupun narapidana kasus terorisme.
"Rutan Mako Brimob ini tidak layak jadi rutan teroris. Tidak ada maximum security," kata Tito di Mako Brimob, Kelapa Dua Depok, Kamis (10/5) malam.
Dia menjelaskan, rutan ini awalnya diperuntukkan untuk anggota Polri yang terlibat pidana. Namun, karena dinamika agar ada tempat dilakukan pemeriksaan yang aman terhadap teroris, maka dipilih Mako Brimob. Karena rutan di markas ini terkurung bangunan.
"Hanya di dalam Mako Brimob tapi di dalam memang enggak layak. Tidak didesain untuk maximum security teroris," tegas Tito.
Tak hanya itu, Tito menyebut kapasitas rutan itu pun tidak banyak. Idealnya rutan itu mampu menampung 64 hingga 90 napi teroris. Namun ternyata, ada 155 orang napi teroris.
"Di dalam itu sumpek sekali. Ada juga ruang pemeriksaan di ujung, interview untuk pemberkasan. Lima anggota yang gugur ini sebetulnya bukan anggota tim penindak. Ini tim pemberkasan untuk persidangan," jelas Tito. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved