Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Persoalan Besar Jakarta: Perilaku Buang Sampah Sembarangan

Haufan Hasyim Salengke
03/5/2018 21:59
Persoalan Besar Jakarta: Perilaku Buang Sampah Sembarangan
(ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

AHMAD, 38, gusar. Suara petugas UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan DKI Jakarta itu meninggi saat ditanya mengenai perliaku masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan, termasuk ke kali.

"Pada nggak punya otak. Nggak ada takutnya, di depan kita buang sampah ke kali," ujar pria yang sehari-hari membersihkan sampah di Sungai Ciliwung dekat jembatan Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (3/5).

Ahmad dan 10 personel lainnya sejak pukul 09.00 WIB sudah membersihkan area bantaran Kali Ciliwung yang memisahkan Kalipasir dan Kwitang. "Tapi sekarang (waktu menunjukkan pukul 14.15 WIB) pasti sudah banyak lagi (sampahnya), coba saja lihat ke sana," kata Ahmad.

Dugaan Ahmad tepat. Media Indonesia melihat sampah memenuhi sepanjang bantaran Kali Ciliwung, terutama dari permukiman kumuh dan padat di Jalan Kalipasir, Menteng, hingga area jembatan depan Gereja Huria Kristen Batak Protestan Distrik VII DKI Jakarta Jl Kramat IV/37 Jakarta Pusat.

Jenis sampah yang dibuang warga umumnya limbah rumah tangga seperti plastik, pampers, hingga kasur. Suatu hari Ahmad dan rekan pernah mengangkat lemari dari dasar kali yang dibuang warga.

Sampah yang terjaring di Kali Ciliwung di Kwitang saja mencapai satu truk--setara 7-8 kubik--per hari.

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji mengungkapkan upaya menjadikan Jakarta bersih dari sampah merupakan tanggung jawab semua pihak, termasuk warga.

"Soal kebersihan lingkungan harus menjadi kebutuhan bersama. Kalau kesadaran ini sudah sepenuhnya terbangun maka Jakarta akan terbebas dari persoalan sampah," ujarnya.

Sampah yang dihasilkan Jakarta mencapai 7.000 ton per hari. Isnawa mengatakan, sesuai dengan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah), dari angka itu DKI menargetkan untuk mengurangi sampah 14% atau 1.040 ton per hari.

Caranya misalnya membagikan karung-karung sampah kepada warga, memberikan imbauan, memperbanyak bank sampah di tingkat RW, membuat tempat pengolahan pupuk kompos, dan gerakan hemat kantong plastik.

"Siapapun yang beraktivitas membawa wadah makanan sendiri, rapat-rapat tidak lagi menyediakan nasi kotak atau wadah-wadah yang berkontribusi pada peningkatan jumlah sampah," ujar Isnawa. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Anata
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik