Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
UNTUK menanggulangi pengaruh terorisme di Indonesia, khususnya Banten, Badan Nasional Penanggulang Terorisme (BNPT) merekrut atau mengukuhkan sebanyak 60 orang generasi muda agar selalu menyebarkan konten-konten perdamaian melalui dunia maya.
"Kami rekrut anak-anak muda ini, Karena di usia seperti mereka (SMA-mahasiswa) sangat mudah disusupi oleh terorisme," kata Kepala BNPT, Suhardi Alius, di Tangerang, Banten, Rabu (25/4).
Dengan demikian, kata Suhardi, pesan-pesan perdamaian yang mereka sebar melalui dunia maya akan lebih meresap terhadap generasi muda lainnya. Mengingat pesan-pesan yang digunakan merupakan bahasa generasi zaman now atau milenial.
Adapun perekrutan atau pengukuhan duta Perdamaian di Indonesia, kata Suhardi, sudah dilakukan di 11 daerah lainnya, termasuk di Provinsi Banten.
"Sejauh ini sudah terbentuk 53 kelompok duta damai dunia maya yang tersebar di 11 provinsi di Indonesia, dengan jumlah 660 orang,"' kata dia.
Di antara sebelas provinsi itu ialah Sumatra Utara, Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Barat, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Banten.
"Dalam waktu dekat ini, kami juga akan mengukuhkan duta perdamaian dunia maya di provinsi-provinsi lainnya. Karena lebih baik mencegah masuknya jiwa radikal daripada mengobati," kata Suhardi.
Sementara itu, Kasubdit Kontra Propaganda BNPT, Kolonel Pas Sujatmiko, mengatakan, setelah empat hari menjalani pelatihan, ke-60 duta damai dunia maya Provinsi Banten membuat lima website damai.
Kelima website damai itu, kata dia, akan digabungkan dengan Pusat Media Damai (PMD) BNPT dalam menyuarakan perdamaian atau mencegah masuknya terorisme di dunia maya. Seperti www.culasatu.dutadamai.id, www.surosuan.dutadamai.id, www.ruangriung.dutadamai.id, www.benteng.dutadamai.id, www.jawara.dutadamai.id.
"Nama-nama website ini diambil dari kearifan lokal khas Banten. Tujuannya agar mudah dihafal," kata Sujatmiko.
Sujatmiko pun berharap setelah resmi menjadi duta damai dunia maya, ke-60 anak muda Banten akan menghasilkan produk-produk konkret dalam pencegahan terorisme, baik di dunia maya dan dunia nyata. Mereka, tambah dia, secara otomatis tergabung dengan ratusan duta damai dunia maya yang telah ada sebelumnya. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved