Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Jalur Pedestrian di Bekasi belum Steril dari Pengendara Motor

Gana Buana
22/4/2018 12:45
Jalur Pedestrian di Bekasi belum Steril dari Pengendara Motor
(MI/Gana)

SALAH satu jalur pedestrian yang ada di Kota Bekasi, di Jalan KH Noer Ali, nyatanya masih belum steril dari pengguna roda dua. Saat jam pasar, jalur ini masih dimanfaatkan pengguna roda dua untuk melintas.

Dari pantauan Media Indonesia, beberapa waktu lalu banyak pengendara sepeda motor menggunakan jalur khusus pejalan kaki ini. Padatnya jalan sisi utara Kalimalang itu membuat pengedara mencari jalan pintas.

Tidak hanya pengendara motor pribadi, pengendara ojek online pun kerap kali melalui jalur pedestrian sepanjang kurang lebih 300 meter itu. Padahal, besi-besi palang di tengah jalur pedestrian sengaja sudah dipasang sebagai pembatas untuk menghalau pengedara agar tidak melintas. Karena ulah pengendara roda dua, maka pejalan kaki pun harus berwaspada saat melintas.

“Memang ini mengganggu ya, apalagi mereka itu suka melintas di jam pulang kantor,” ungkap Ajeng, seorang pegawai toko yang berlokasi tak jauh dari RS Awal Bross, Jakasampurna, Kota Bekasi, Minggu (22/4).

Menurut Ajeng, prilaku pengendara roda dua sudah terlalu nekat. Mereka tak menghiraukan palang besi yang sudah dipasang pemerintah. Padahal, palang tersebut sudah dipasang agar mereka tak bisa melintas.

Ajeng mengaku, tak hanya menggangu pengguna jalan, pengedara yang naik pedestrian pun membahayakan para pejalan kaki. Bisa saja tanpa sengaja pejalan kaki bisa tertabrak atau tersenggol ketika kendaraan melaju.

“Enggak terlalu kencang sih laju motornya, tapi kan ngeri juga takut tertabrak,” kata Ajeng.

Hingga pukul 18.00 WIB, jalur pedestrian ini masih tetap dilalui oleh pengendara sepeda motor dan tidak ada petugas yang berjaga untuk menertibkan. Padahal, seharusnya jalur pedestrian yang sudah dibangun dengan menggunakan hibah dari Provinsi Jawa Barat sebesar Rp15 miliar difungsikan untuk pejalan kaki.

Rury, salah seorang warga Kayuringin pun mengaku kaget dengan fungsi pedestrian yang tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Selain sering adanya pengedara roda dua melintas, jalur tersebut pun kerap digunakan sebagai lahan parkir motor oleh orang yang tak bertanggung jawab.

“Kadang masih suka buat parkiran, pemerintah harus segera mengambil tindakan,” tandas dia. (OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya