Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Berebut Botol untuk Dapat Pohon

Nelly Marlianti
18/3/2015 00:00
Berebut Botol untuk Dapat Pohon
(ANTARA/Asep Fathulrahman)
BOTOL-BOTOL plastik yang berserakan di jalanan mendadak menarik tidak hanya bagi para pemulung. Orang-orang yang berjalan di sekitar Jalan Sudirman-Thamrin, Minggu (15/3), bersusulan memungut botol masing-masing lima buah.

Botol-botol itu kemudian dibawa ke sebuah stan untuk ditukar dengan sebatang pohon. Mereka bahkan rela mengantre sambil menenteng botol-botol tadi. Tidak hanya orang muda, orang tua dan anak-anak pun tak mau ketinggalan mengantre demi mendapatkan sebatang pohon.

''Saya pilih pohon jeruk limau,'' kata Irma, 35, saat menukarkan botol plastik yang dapat ia kumpulkan.

Sebelum bisa membawa pulang pohonnya, Irma harus mencatatkan dulu namanya di selembar kertas. Botol-botol yang ia serahkan kemudian diremuk hingga ukurannya mengecil.

''Lumayan, daripada botolnya dibuang begitu saja lebih baik ditukar sama pohon. Berguna juga, kan, buah jeruknya buat bikin sambal,'' tutur Irma.

Kegiatan tukar botol dengan pohon itu merupakan kegiatan yang digelar sejumlah mahasiswa Universitas Trisakti, Jakarta. Untuk kegiatan itu, panitia sudah menyiapkan 175 jenis pohon buah-buahan. Di antaranya pohon jambu bol, mangga, sirsak, jeruk limau, jamblang, sukun, dan durian.

Lia, 23, yang kebetulan sedang berjalan-jalan di sana pun tak mau ketinggalan. Sayangnya ia datang terlambat dan hampir kehabisan sampah. Ia hanya menemukan dua botol.

''Saya hampir minta tiga botol lagi ke tukang bersih-bersih supaya bisa dapat pohon. Tapi saya coba dulu bawa dua botol itu ke panitia,'' kata Lia.

Ternyata Lia beruntung, panitia masih bermurah hati dan memberinya sebatang pohon mangga. ''Saya kebagian pohon mangga. Mau ditanam di rumah. Semoga pohonnya cepat berbuah supaya bisa ngerujak,'' tuturnya.

Lia mengapresiasi kegiatan bersih-bersih dan tanam pohon tersebut. ''Kegiatan ini kreatif. Mengajak orang bersih-bersih dengan cara yang berbeda.''

Saat ditemui di lokasi, Ketua Panitia Alin Erlita menjelaskan kegiatan yang dilakukannya bersama teman-teman Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Trisakti itu digelar untuk mengajak orang-orang di sekitar lebih peduli lingkungan dan ikut berpartisipasi dalam penghijauan.

Kegiatan itu juga menjadi bagian dari peringatan hari sampah yang jatuh pada 21 Februari lalu. ''Kegiatan ini baru pertama kali kami lakukan. Kalau ini sukses, tahun depan akan dilaksanakan lagi,'' ujarnya.

Ia berharap, kegiatan tersebut juga dapat mendorong masyarakat menjaga kebersihan, sekaligus dapat mengurangi sampah yang ada di Jakarta.

''Kami berpikir, bagaimana caranya mendorong masyarakat mau membersihkan sampah. salah satunya dengan menukarkan sampah yang mereka kumpulkan dengan pohon ini,'' terangnya.

Pohon setinggi 50 cm yang dibagikan, diharapkan dapat ditanam kembali oleh warga. Selain pohon, para mahasiswa itu juga membagikan 125 handuk untuk para pengumpul sampah. Dalam waktu 5 jam, semua handuk dan pohon yang disediakan sudah ludes.

''Kalau soal dana, kami dapat dari dana kegiatan mahasiswa yang ada di kampus,'' jelas Alin.

Sampah-sampah yang dapat dikumpulkan, kata dia, akan disumbangkan ke bank sampah untuk dikelola kembali. Namun, bank sampah yang dituju belum ditentukan. ''Semua sampah yang terkumpul akan diberikan ke bank sampah untuk dikelola kembali supaya bisa tetap bermanfaat,'' kata Alin.(J-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik