Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
SEJUMLAH warga di Kelurahan Sempur dan Bantarjati, Kota Bogor, mulai membuang sampah di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung. Hal ini terlihat dari tumpukan sampah di sisi kiri dan kanan Sungai Ciliwung, kemarin. Tumpukan sampah rumah tangga terlihat mulai meninggi di bibir sungai. Lokasinya dekat pintu air Cibagolo, Lebak Pilar. Sampah di sana sebelumnya hanyut terbawa luapan Sungai Ciliwung pada 5 Februari.
Ibu Oom, 70, warga Kelurahan Bantarjati, Kecamatan Bogor Utara, yang tinggal di sana, mengatakan warga tidak memiliki akses untuk membuang sampah ke tempat penampungan sementara (TPS). Sudah lama warga terbiasa membuang atau membakar sampah di pinggir kali atau Sungai Ciliwung. “Kalau saya biasanya dibakar karena tidak ada petugas yang mengambil sampah,” kata Oom.
Hal senada juga disampaikan Mariana, 30. Menurutnya, tidak ada petugas sampah yang datang mengambil sampah di wilayahnya. Selain itu, wilayah tersebut tidak memiliki TPS. “Udah aja ditaruh di pinggir kali, kalau sudah banyak dibakar,” kata ibu satu anak ini.
Ketua Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) Bogor, Een Irawan Putra, menyebutkan setiap Sabtu relawan KPC rutin melakukan aksi memulung sampah di Sungai Ciliwung. “Ini harus menjadi perhatian serius RW dan lurah setempat untuk menjaga DAS Ciliwung dari sampah. Timbunan sampah ini ketika sungai meluap akan hanyut terbawa arus,” katanya.
Ketika volume Sungai Ciliwung meninggi, air membawa serta material sampah. Sampah-sampah tersebut tersangkut di Jembatan Satu Duit, Warung Jambu, yang menyebabkan air meluap hingga jalan.(Ant/J-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved