DI tengah menghadapi masalah penarikan 30 bus Zhong Tong yang salah satunya terbakar, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus memperluas pengoperasian angkutan massal tersebut, yaitu dengan membangun jalan layang khusus bus Trans-Jakarta koridor 13, atau rute Blok M-Cileduk.
Pembangunan seluruh jalan layang nontol yang membentang dari Jalan Kapten Tendean-Blok M-Cileduk, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, itu ditargetkan selesai pada Agustus 2016.
Koridor rute itu juga diperkirakan bakal melayani 30.000 penumpang per hari.
"Jalan ini untuk koridor 13 dan membentang dari barat ke timur, dari perbatasan Jakarta dengan Tangerang, dan berakhir di ujung Jalan Piere Tendean," kata Kepala Dinas Bina Marga DKI Yusmada Faizal seusai peresmian dimulainya pembangunan jalan layang itu, Selasa (10/3).
Jalan layang sepanjang 9,3 kilometer tersebut merupakan jalan terpanjang yang dibangun oleh Pemerintah Provinsi DKI.
Total dana yang bakal dihabiskan untuk pembangunannya sebesar Rp2,5 triliun.
Yusmada mengatakan pengerjaan jalan layang tersebut dibagi dalam 8 paket yang dikerjakan oleh 8 pengembang, yaitu PT Jaya Konstruksi, PT Yasa, PT Hutama Jaya, PT Adhi Karya, PT Pembangunan Perumahan, PT Wijaya Karya (Wika), PT Waskita, dan PT Istaka Karya Agra Budi.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi Jakarta Selatan Priyanto menyatakan pembangunan jalan layang itu membutuhkan 2.111 tiang pancang yang pemasangannya akan dilaksanakan di pagi hingga sore, sedangkan pembangunan jalan layang dilaksanakan pada malam hari dan diperkirakan dimulai Agustus mendatang.
Ia mengakui pembangunan itu mengurangi ruas jalan pada dua arah. Namun, ia yakin kemacetan lalu lintas selama pembangunan berlangsung tidak ekstrem.
Bila terjadi kemacetan, tambahnya, pihaknya siap mengantisipasi dengan mengarahkan kendaraan melalui jalan alternatif.
Karena itu, selama pembangunan jalan layang tidak ada pengalihan arus lalu lintas.
"Untuk mengatur lalu lintas di Jalan Piere Tendean sampai Cileduk, kami berkoordinasi dengan kepolisian," tuturnya.
Di sisi lain, Direktur Utama PT Transjakarta Ans Kosasih menargetkan koridor tersebut dapat melayani 30.000 penumpang per hari.
Pada koridor 13, 14 dan 15 perusahaan tersebut akan mengoperasikan 100 hingga 200 bus.