Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

DKI Siaga Tangkal Penyebaran Difteri

(Gan/Ant/J-1)
09/12/2017 04:10
DKI Siaga Tangkal Penyebaran Difteri
(ANTARA FOTO/Muhammad Iqba)

PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta siapkan sejumlah langkah untuk menekan penyebaran penyakit difteri di Ibu Kota. Pasalnya, kasus penyakit difteri itu semakin meningkat tiap tahunnya. Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta telah melaksanakan program Outbreak Response Immunization (ORI) penyakit difteri secara serentak di sejumlah wilayah. "Pada 2016, terdapat 17 kasus dengan satu kasus kematian. Sedangkan pada 2017 meningkat menjadi 25 kasus dengan 2 kematian. Dalam empat tahun terakhir, 2017 itu jumlah kasusnya paling tinggi," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota Jakarta, Jumat (8/12).

Ia mengatakan dirinya telah memerintahkan Dinas Kesehatan melalui puskesmas dan Sudinkes wilayah setempat untuk menelusuri epidemologi, sekaligus memberikan obat profilaksis untuk semua orang yang memiliki kontak fisik dengan penderita. Sementara itu, di Kota Bekasi, Jawa Barat, 12 warga terserang penyakit difteri. Meski tak sampai menyebabkan kematian, pemerintah setempat mengagendakan imunisasi ulang. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Dezi Syukrawati, mengatakan 12 penderita difteri itu merupakan hasil pendataan sejak Januari hingga awal Desember ini.

Dari 12 pasien, empat di antaranya orang dewasa dan sisanya anak-anak. "Seluruh pasien tersebut tidak ada yang sampai meninggal dunia. Sebab, semua pasien yang didiagnosis penyakit ini langsung mendapat pelayanan kesehatan," ungkap Dezi. Bayi yang baru lahir, kata Dezi, pada umumnya menjalani vaksinasi DPT I hingga III secara bertahap. Tujuannya untuk memberikan daya tahan atau kekebalan tubuh terhadap penyakit itu. "Maka dari itu, kami sering mengimbau kepada orangtua agar anaknya yang baru lahir segera divaksin DPT karena sangat penting untuk kekebalan tubuh," jelasnya.

Difteri merupakan penyakit infeksi yang sangat menular yang disebabkan bakteri corynebacterium diphteriae. Penyakit itu memiliki masa inkubasi 2 hari-5 hari dan akan menular selama 2 minggu-4 minggu, memiliki gejala antara lain demam, batuk, sulit menelan, selaput mata putih abu-abu (pseudomembran), pembengkakan pada leher, dan sulit bernapas. enyakit itu sangat menular dan dapat menyebabkan kematian jika tidak cepat ditangani. Namun, penyakit itu dapat dicegah dengan imunisasi rutin yang lengkap, mulai dari imunisasi dasar (pada usia dua bulan, empat bulan, dan enam bulan), 18-24 bulan, hingga usia sekolah dasar.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya