Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Dari Stoples untuk Warga Jompo

Dede Susianti/J-3
10/11/2017 04:16
Dari Stoples untuk Warga Jompo
(ANTARA FOTO/Agus Bebeng)

SETUMPUK uang receh pecahan Rp500 dan Rp1.000 terkumpul di dalam stoples kaca, di Polsek Dramaga Polres Bogor. Tak berapa lama, satu anggota kepolisian memasukkan lagi belasan uang receh. Bunyinya nyaring terdengar dari jarak 2 meteran. Tak lama kemudian, seorang warga juga memasukkan sejumlah uang receh ke stoples tersebut. Di stoples kaca bekas kue itu, terbalut kertas putih dengan tulisan melingkar ‘Stoples Receh Peduli Jompo’ dengan tinta hitam. Pengumpulan uang receh itu merupakan program sosial yang diinisiasi polisi untuk warga jompo. Pengumpulan uang receh dimotori anggota kepolisian, tapi warga lain juga dipersilakan.

Penggagas stoples receh peduli jompo itu ialah Ajun Komisaris Doddy Rosjadi, Kapolsek Dramaga, Stoples receh peduli jompo dimaksudkan untuk menciptakan kedekatan polisi dengan warga. “Mengarah fungsi sosial sekaligus beribadah,” ujarnya, kemarin.
Pengumpulan uang receh ke dalam stoples ini sudah berjalan selama satu tahun empat bulan. Doddy mengeluarkan program tersebut saat dirinya masih menjabat Kapolsek Nanggung, masih lingkup Polres Bogor. Tepatnya, Agustus 2016. Sasarannya dulu khusus untuk anggotanya.

“Dulu ada yang nawarin kerja sama, dengan menyebar stoples itu di tempat-tempat tertentu. Namun saya tolak karena tujuannya dulu hanya ingin membina anggota supaya mencintai sodakoh (sedekah),” ungkapnya. Di awal, hasilnya hanya sekitar Rp200 ribu. Dari uang yang terkumpul itu dibelikannya beras satu karung, isi 50 kilogram. Beras itu kemudian dibagi atau diserahkan ke orang-orang lanjut usia atau jompo yang kurang mampu. Saat ia pindah tugas ke Dramaga, stoples itu pun dibawa serta. Di awal-awal, program ini kurang direspons anggotanya. Dia tak putus asa mengingatkan betapa indahnya berbagi dan mulai direspons dengan baik. Dia juga meminta anggota Bhabinkamtibmas mencari warga jompo yang tidak mampu hingga ke pelosok.

Kini stoples itu tidak saja khusus anggota, tapi dari mana saja. Respons warga sekitar Dramaga yang tahu stoples itu positif. “Iya, bahkan banyak warga memaksa titip ke kami. Ada juga yang datang sendiri ke sini dan masukkan sendiri,” ungkapnya.
Kegiatan dari hasil pengumpulan uang di stoples ia publikasikan melalui media sosial. Dia bersyukur banyak orang tertular, kini uang yang terkumpul mencapai Rp3 juta hingga Rp4 juta per bulannya. Beras yang dibagikan pun makin banyak. Bahkan, saat ini untuk kegiatan mendadak seperti bantuan untuk korban bencana, dananya diambil dari stoples tersebut.(Dede Susianti/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya