Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
MAHASISWI semester tiga jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Lutfiah Sari, yang dilaporkan menghilang sudah kembali dan berkumpul bersama keluarganya. Selama menghilang dan tidak kuliah, Lutfiah ternyata bekerja di sebuah perusahaan catering di Jakarta.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Depok, Komisaris Polisi Putu Kholis Aryana, mengatakan, Lufiah Sari alias Vivi selama menghilang bekerja di perusahaan catering milik Mira Ramadi di Jakarta. Selama menghilang, Vivi tinggal di Apartemen Ambassador, Kuningan, Jakarta Selatan.
Vivi pergi dari tempat kos dan tidak kuliah sejak 1 Oktober 2017. Oleh orangtuanya, Vivi dilaporkan ke Polres Depok dengan nomor laporan: B/470/X/2017/PMJ/Resta Depok, Senin (23/10).
Menindaklanjuti laporan, pihak kepolisian memanggil tiga saksi untuk dimintai keterangan. Tiga saksi itu ialah Nisfarwati dan Ali Taufik (keduanya staf Kemahasiswaan UI), serta satunya lagi Mira Ramadi, pengusaha Catering dan tempat kerja Vivi.
Polisi dan orangtua Vivi, Minggu (29/10), mendatangi perusahaan catering milik Mira.
"Bersama Mira, pihak kepolisian mendatangi Vivi di Apartemen Ambassador, Kuningan, Jakarta Selatan," kata Putu, Minggu.
Putu menjelaskan, Vivi pergi bukan dari kampus, melainkan berangkat dari kosnya yang berada di Pondok Sabrina, Gang Kober, Beji, Kota Depok.
"Perginya dari tempat kosnya," ujar Putu.
Saat diperiksa di Polres Depok, kepada petugas, Vivi mengaku bahwa dirinya memilih untuk meninggalkan kuliah karena faktor ekonomi. Pasalnya, dia harus bekerja untuk mengganti uang organisasi yang hilang ketika dipegangnya.
"Dia tidak masuk kuliah dan memilih kerja karena bermaksud mencari uang buat ganti uang PKM (Pekan Kreativitas Mahasiswa) sebesar Rp7 juta yang telah dihilangkannya," kata Putu mengutip Vivi.
Pengakuan mahasiswi asal Madura itu kepada penyidik bahwa dirinya telah mengganti Rp3 juta dari Rp7 juta kepada organisasi. Uang sebesar itu dia peroleh dari hasil menjual laptop dan ponsel miliknya.
"Tapi dia masih kurang Rp4 juta lagi," katanya.
Selama menghilang, Vivi memang tidak menghubungi keluarganya. Karena alat komunikasi yang dimiliki sudah dijual.
"Dia mengaku selama bekerja tidak pernah mendapatkan tekanan baik fisik maupun psikis dari orang lain," ucapnya.
Sementara itu dalam keterangan resminya, pihak UI membenarkan perihal penemuan Vivi. Disebutkan dalam surat itu Vivi ditemukan dalam kondisi sehat dan sudah berkumpul dengan keluarga.
"Melalui pengumuman ini disampaikan bahwa Lutviah Sari (FKM UI) telah bertemu dan berkumpul dengan keluarga dalam kondisi sehat," kata Kepala Kantor Humas dan KIP UI, Rifelly Dewi Astuti (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved