Headline

Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.

Bus Transjabodetabek Premium Bekasi-Senayan Diuji Coba Besok

Arga Sumantri
06/9/2017 22:33
Bus Transjabodetabek Premium Bekasi-Senayan Diuji Coba Besok
(MI/ANGGA YUNIAR)

UJI coba Bus Transjabodetabek Premium rute Bekasi Barat-Senayan akan dilakukan Kamis (7/9) besok hingga 20 September 2017. Bus mulai berangkat dari Bekasi Barat pada pukul 05.45 WIB atau jam sibuk berangkat kerja dari Bekasi, dan pukul 17.00 WIB atau jam sibuk pulang kerja dari Senayan.

Kepala Divisi Humas Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD), Arga Narendra, mengatakan, tarif Bus Transjabodetabek Premium rute Bekasi Barat-Senayan dipatok Rp15 ribu di hari pertama uji coba tahap kedua.

"Selanjutnya Rp20 ribu," kata Arga seperti dilansir Antara, Rabu (6/9).

Tarif bus dibanderol lebih mahal tiga kali lipat daripada Transjabodetabek reguler jurusan Bekasi Barat-Bundaran HI. Menurut Arga, hal itu disebabkan jarak tempuh ke Senayan lebih panjang ketimbang ke Bundaran HI. Arga menyebut tarif sudah diberitahukan kepada Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).

Selain jarak, fasilitas yang diberikan kepada penumpang juga berbeda dengan bus reguler. Antara lain free wifi, reclining seat, seat belt, dan charger.

"Serta ada pengawalan khusus dari vooridjer," lanjutnya.

Pada uji coba besok, sebanyak dua unit armada Transjabodetabek Premium disiapkan. Armada bakal ditambah menjadi 50 bus premium bila hasil uji coba berjalan lancar.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Yayan Yuliana menilai, uji coba Transjabodetabek masih terkendala terbatasnya kapasitas jalan Tol Jakarta-Cikampek.

"Kalau bicara fasilitas yang sama di negara maju, ada jalur khususnya yang memang diperuntukkan bagi angkutan umum, tetapi di Tol Jakarta-Cikampek masih memanfaatkan bahu darurat jalan tol," kata Yayan.

Menurut dia, pemanfaatan bahu jalan sebagai jalur khusus Transjabodetabek berdampak pada hilangnya jalur darurat. Belum lagi, jalur darurat kerap dimanfaatkan pengendara untuk melintas menghindari kemacetan. Otomatis, kata dia, kapasitas jalan di lokasi itu menjadi berkurang lantaran jalur itu juga sebagai koridor khusus Transjabodetabek.

Selain itu, adanya aktivitas pengerjaan sejumlah proyek infrastruktur jalan tol seperti Light Rail Transit (LRT), Jalan Layang Jakarta-Cikampek, dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung dinilai menjadi pemicu tambahan berkurangnya kapasitas jalan.

"Program ini adalah suatu terobosan dalam program pemindahan pengguna kendaraan pribadi kepada angkutan umum, tetapi sebagian masyarakat ada yang menilai program ini terlalu dipaksakan," ungkap Yayan. (MTVN/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya