Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
RUAS Jalan di kawasan Semanggi disebut kerap mengalami kemacetan saat pagi hari dan jam pulang kerja sekitar pukul 17.00 WIB.
Kasubdit Bin Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto mengatakan, kemacetan di kawasan Semanggi disebabkan oleh pertemuan kendaraan yang mengarah dari kawasan Slipi arah Senayan dengan kendaraan yang mengarah dari Cawang arah Bendungan Hilir-Bundaran Hotel Indonesia dan seterusnya.
"Memang ini lokasi merupakan pertemuan dari Gatot Subroto dengan Sudirman-Thamrin, sehingga terjadi suatu kemacetan cukup signifikan juga, entah itu pagi hari, siang hari maupun sore hari," kata Budiyanto saat dikonfirmasi, Jumat (18/8).
Menurut Budiyanto, dengan adanya Simpang Susun Semanggi, mobil yang mengarah dari Slipi ke kawasan Senayan-Blok M bisa langsung melewati jalur tersebut tanpa harus melewati jalur lama yang melingkar di bawah jalur Simpang Susun Semanggi. Namun, lanjut Budiyanto, jalur lama tetap bisa digunakan mobil jika Simpang Susun Semanggi dalam keadaan padat.
Budiyanto mengklaim, dengan dibangunnya Simpang Susun Semanggi ini juga bisa mengurangi kemacetan di kawasan tersebut hingga sekitar 30%.
"Ini langkah yang bagus juga sehingga mungkin sekarang arus lalu lintas yang dari barat mau ke Blok M bisa langsung mengambil akses jalan yang baru atau yang lama juga bisa. Mungkin arus dari Cawang mengarah Bundaran HI juga bisa langsung atau mungkin menggunakan alternatif jalur yang lama," jelas Budiyanto.
Anggaran proyek pembangunan jalan layang simpang susun Semanggi ini tak berasal dari APBD DKI. Dana bersumber dari salah satu perusahaan Jepang, PT Mouri, yang menyerahkan koefisien lantai bangunan (KLB) kepada DKI dalam bentuk infrastruktur jembatan senilai Rp360 miliar.
Jalan layang ini dibangun untuk mengurai kemacetan yang kerap terjadi di kawasan Semanggi. Bahkan, pemerintah pusat mengklaim keberadaan jalan layang ini akan mampu mengurangi kemacetan hingga 30%.
Jalan layang yang dibuat era Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat itu telah diuji coba pada 28 Juli 2017 dan diresmikan Presiden Joko Widodo, 17 Agustus kemarin. (MTVN/OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved