Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
WARGA yang tinggal di kawasan Pondok Gede, Bekasi, dan Cikarang menolak rencana penerapan pelat nomor ganjil genap di ruas tol Jakarta-Cikampek (Japek).
Menurut mereka, pengelola tol Jakarta-Cikampek harus membatasi jam operasional truk angkutan barang untuk mengurai kemacetan di sana.
"Seharusnya, yang diatur ialah truk muatan berat, jangan kendaran pribadi justru jadi dipermasalahkan. Ini lucu," ujar Firdaus, 38, warga Pondok Gede Permai (PML) RT 14/13, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, saat dihubungi, kemarin.
Seperti yang diketahui, dalam waktu dekat PT Jasamarga Tbk berencana menerapkan sistem ganjil-genap kendaraan pribadi dan pengalihan kendaraan berat golongan II dan III ke luar tol.
Sistem itu diberlakukan mulai Bekasi Barat, Kota Bekasi, sampai Cawang, Jakarta Timur, dan arah sebaliknya.
Peraturan itu mulai berlaku pukul 06.00 sampai pukul 09.00.
Upaya itu dilakukan agar tidak ada penumpukan kendaraan ekstrem di ruas jalan tersebut mengingat ada tiga proyek pemerintah pusat tengah berjalan di sana.
Ketiganya pembangunan light rail transit (LRT), kereta cepat Jakarta-Bandung, dan tol bertingkat Jakarta-Cikampek.
"Saya keberatan dengan rencana itu karena penyebab kemacetan bukan pada kendaraan pribadi, tapi banyaknya truk dan adanya penyempitan jalan karena sejumlah pembangunan di ruas tol," kata Firdaus yang bekerja di daerah Tebet, Jakarta Selatan, itu.
Ia menjelaskan sebulan terakhir kemacetan parah terjadi di ruas tol itu, terutama di Bekasi Barat.
Biasanya, waktu tempuhnya ke kantor 30 menit.
Kini 1,5 jam atau 90 menit.
Senada diungkapkan Bima, 30, warga Perumahan Pondok Hijau Permai, Rawa Lumbu, Kota Bekasi.
Transportasi umum yang ada belum memadai karena sulit dijangkau warga.
Memang ada kereta rel listrik (KRL) dan Trans-Jabodetabek di Kota Bekasi, tetapi tetap saja tidak optimal.
"Rumah saya di daerah selatan, sementara posisi Trans-Jabodetabek dan KRL ada di barat. Jadi, belum strategis lokasi penyediaan transportasi umum tersebut," kata Setiadi.
Tidak hanya itu, naik Trans-Jabodetabek tidak bisa menjadi jaminan bakal lancar saat melaju di ruas tol Jakarta-Cikampek.
Soalnya kendaraan voorijder hanya beroperasi pada pukul 06.00-07.00.
Belum prioritas
Kepala Humas Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek Handoyono menegaskan pihaknya bukan akan menerapkan sistem ganjil-genap kendaraan pribadi terlebih dahulu.
Mereka akan mengatur jam operasional kendaraan angkutan barang dari kawasan industri, Bekasi, Cikarang, Karawang, dan Cikampek.
"Memang belum ada jadwal uji cobanya kapan. Namun, ini yang akan diterapkan terlebih dahulu," ujar Handoyo.
Handoyo mengungkapkan, diperkirakan, kendaraan angkutan barang hanya boleh melintas seusai jam sibuk berangkat kerja dan jam pulang kerja.
"Kapan penerapannya, tunggu hasil pembahasan kami ya. Dalam waktu dekat ini."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved