Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
“PALING cepat bisa beroperasi bulan September untuk operasi pertama dengan penumpang. Segala fasilitas yang belum terpenuhi akan kami buat dengan konsep temporer dulu. Lagi pula kalau dioperasikan, tidak akan mengganggu headway yang sekarang,” yakin Zulfikri, Direktur Prasarana Direktorat Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) seusai uji coba KRL Manggarai-Cikarang, akhir pekan lalu.
Dari empat stasiun yang dilewati, ada dua stasiun yang hingga akhir tahun ini dipastikan tidak rampung pekerjaannya, yakni Stasiun Tambun dan Stasiun Cikarang. Dari pantauan Media Indonesia, di Stasiun Tambun belum ada tanda-tanda pengerjaan revitalisasi. Selain peron Stasiun Tambun belum memiliki atap, peronnya masih terlalu tinggi untuk penumpang turun dari kereta. Jika dibanding pekerjaan stasiun lainnya, Stasiun Tambun terbilang paling lambat. Pasalnya, izin merevitalisasi stasiun baru diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 2016 setelah mengajukan izin pada 2014 karena terkait lahan sekolah.
Meski demikian, Stasiun Tambun akan tetap beroperasi pada September mendatang. Untuk menyiasatinya dengan konsep temporer, yakni tangga peron temporer, biasanya berwarna oranye, akan diletakkan di bawah peron asli. “Sekarang ini infrastruktur tiga gardu listrik dari Bekasi ke Cikarang sudah stabil. Setelah oke, kita akan menyiapkan fasilitas. Maka kita siapkan peron sementara,” kata Zulfikri.
Sarana temporer
Stasiun Cikarang yang dibangun di atas lahan tiga hektare juga belum sepenuhnya selesai. Fasilitas stasiun dengan delapan jalur rel itu belum terpenuhi, yakni empat eskalator dan dua lift belum aktif. Peron yang terlalu tinggi juga menjadi masalah di Stasiun Cikarang. Pembangunan Stasiun Cikarang sempat terkendala masalah lahan karena beberapa warga sulit dipindahkan saat pembebasan lahan. Akibatnya, pembangunan fisik mundur setahun dan dimulai lagi pada tahun 2013. Diprediksi Stasiun Cikarang akan mampu menarik penumpang sebanyak 6.000 orang.
“PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) akan menyiapkan peron sementara itu, termasuk sistem tiket dan gate,” kata Zulfikri. Terkait soal ini, Vice President Coorporate Communication PT KCJ Eva Chairunissa menyebut, akan ada 28 gate masuk dan keluar yang disiapkan KCJ, meliputi 8 gate di Stasiun Bekasi Timur, 6 gate di Stasiun Tambun, 6 gate di Stasiun Cibitung, dan 8 gate di Stasiun Cikarang. Di Tambun dan Cikarang, gate pun belum dipasang karena jika sudah terpasang, dibutuhkan biaya lagi untuk pengamanan dan pemeliharaan.
“Pemasangan gate itu tidak sampai satu hari, jadi nanti saja kalau sudah beroperasi. Kalau belum beroperasi sudah dipasang, nanti kita butuh biaya pengamanan dan perawatan lagi,” dalih Eva. Perjalanan dari Stasiun Manggarai sampai Stasiun Cikarang dengan jarak 43,97 kilometer diprediksi memakan waktu 55 menit. Namun, tampaknya waktu yang diperlukan dibutuhkan lebih dari itu. Pasalnya, saat uji coba dari Stasiun Manggarai berangkat pukul 10.49 WIB dan tiba di Cikarang pukul 11.55. Itu tanpa berhenti di setiap stasiun. Saat beroperasi nanti, kereta akan berhenti di setiap stasiun seperti rangkaian KRL lainnya.
Soal persinyalan, Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Hadi Legowo meyakinkan bahwa teknologi persinyalan KRL Manggarai-Cikarang menggunakan sinyal baru dengan teknologi Kyosan dari Jepang. (J-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved