Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
TERMINAL Lebak Bulus akan tinggal nama setelah tergusur menjadi depo moda raya terpadu (MRT). Pemerintah menyiapkan pengganti dengan membangun Terminal Bus Pondok Cabe di Pamulang, Kota Tangerang Selatan.
Sayangnya, proyek yang digadang-gadang selesai pada 2016 itu ternyata tak berjalan mulus. Setelah pengerjaan bagian awal, tiba-tiba proyek berhenti dan hingga kemarin sudah dua tahun mangkrak.
Pemkot Tangsel bertindak sebagai pelaksana pembangunan dengan sumber alokasi anggaran dari bantuan hibah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Tangsel.
Sesuai perencanaan, pembangunan terminal tipe A dengan desain bentuk cabai menganggarkan dana Rp104 miliar. Tahap awal, Pemprov DKI sudah menggelontorkan dana hibah Rp64 miliar. Namun, kucuran dana sebesar itu belum menunjukkan perubahan, malah terkesan semakin layu. Pengamatan Media Indonesia di lapangan, kemarin, akses dari arah Jalan H Salem menuju terminal pun belum terbangun. Begitu pula tanah seluas sekitar 1,8 hektare yang menjadi area terminal masih berantakan.
Proses pembetonan tempat parkir dan lalu-lalang bus terkatung-katung. Saat hujan turun, lokasi yang masih terbuat dari material tanah merah berubah menjadi kubangan air.
Pada akhir 2015, Pemkot Tangsel sempat mengklaim pengerjaan fisik terminal mencapai 20%. Panitia bahkan sempat sesumbar proyek selesai pada 2016. Meski bangunan masih dalam bentuk darurat karena kebutuhan, sudah 10 perusahaan otobus antarkota dengan sekitar 200 armada beroperasi di sana. Awak angkutan mengeluhkan kondisi terminal yang kumuh.
“Jalannya becek banget. Beton jalan masih banyak tanah,” ucap Sadino, staf perusahaan otobus di Terminal Pondok Cabe.
Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Bangunan Nonperkantoran Dinas Bangunan dan Penataan Ruang Kota Tangsel Buwana Mahardika menyatakan pembangunan lanjutan segera dilakukan. Namun, ia belum dapat memastikan kapan dimulai. “Insya Allah,” singkatnya.
Dialihkan
Menurut informasi di Pemkot Tangsel, hibah Rp64 miliar dari Pemprov DKI tidak seluruhnya untuk pembangunan Terminal Pondok Cabe. Hanya Rp54 miliar dipakai buat terminal, sisanya dialihkan untuk pembangunan Tandon Ciater, Serpong.
Menurut rencana awal, pengerjaan Terminal Pondok Cabe selesai dalam dua tahun kalender pada 2015 dan 2016. “Saya belum tahu penyebab (mangkrak) karena baru menjabat tahun ini. Silpa (sisa lebih penggunaan anggaran) Rp34 miliar dikembalikan ke Pemprov DKI tahun lalu,” kilah Buwana Mahardika.
Saat dihubungi terpisah, Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany mengaku pihaknya masih mengkaji rencana pembangunan lanjutan terminal, terutama soal pengajuan kembali dana hibah kepada Pemprov DKI.
“Saya harus kaji ulang lagi. Kan dana hibah dari DKI masih ada sisa. Perlu digarisbawahi, mengajukan dan menerima dana hibah tidak sulit. Namun, praktik penggunaan dana hibah dan LPj (laporan pertanggungjawaban)-nya yang berat,” imbuh Airin.
Berdasarkan detail engineering design Dinas Perhubungan Kota Tangsel, Terminal Pondok Cabe berdiri dengan struktur dua lantai dan tiga terminal. Estimasi dana sekitar Rp104 miliar.
Peruntukan terminal 1 buat angkutan perkotaan. Nantinya semua angkutan perkotaan wajib memasuki terminal. Terminal 2 untuk layanan kendaraan angkutan antarkota dalam porvinsi (AKDP) dan terminal 3 bagi angkutan antarkota dan antarprovinsi (AKAP). (J-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved