Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
ALUN-ALUN Bandung heboh setelah diubah Wali Kota Ridwan Kamil menjadi taman keluarga. Alun-alun itu ditanami dengan rumput sintetis. Obsesi Sumarsono saat menjabat pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI lebih dari itu. Ia ingin merevitalisasi Lapangan Banteng menjadi pusat olahraga dengan menanami rumput sintetis.
Keinginan Sumarsono tampaknya akan terealisasi setelah peletakan batu pertama dilakukan pada 17 Maret 2017. Dirinya optimistis Lapangan Banteng telah menjadi destinasi wisata dan sarana olahraga pada 17 Desember 2017.
Namun, sudah tiga bulan berlalu, tapi harapan Sumarsono masih jauh panggang dari api. Asisten Pembangunan Pemprov DKI Jakarta Gamal Sinurat berkilah Pemprov DKI dan perusahaan swasta masih menyusun perjanjian kerja sama dan perjanjian pemenuhan kewajiban.
"Pengerjaan fisiknya belum. Setahu saya saat ini masih dalam tahap penyusunan perjanjian kerja sama dan perjanjian pemenuhan kewajiban antara perusahaan swasta dan Pemprov DKI," tutur Gamal di Balai Kota DKI, pekan lalu.
Revitalisasi Lapangan Banteng tidak menggunakan dana APBD, tetapi dana tanggung jawab sosial dan dana kompensasi koefisien lantai bangunan (KLB) perusahaan swasta. Ada tiga segmen yang direvitalisasi di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, yakni segmen lapangan dikerjakan McDonalds dan segmen Monumen Pembebasan Irian Jaya serta segmen taman menjadi tanggung jawab PT Sinarmas Land.
Pengerjaan fisik akan dimulai setelah dokumen perjanjian selesai ditandatangani. Gamal memperkirakan pengerjaan fisik dimulai beberapa hari setelah Idul Fitri. Penyelesaiannya membutuhkan waktu 1-2 tahun. Artinya, harapan Sumarsono menyaksikan Lapangan Banteng wajah baru di penghujung tahun ini bakal tidak terealisasi.
Alasan Gamal butuh waktu sekitar setahun lebih itu ialah pekerjaan fisik harus mendetail berkaitan dengan benda cagar budaya yang melibatkan Dinas Kehutanan, Pertamanan, dan Pemakaman. PT Sinarmas Land berkewajiban merevitalisasi monumen dan taman sebagai kompensasi atas permohonan penambahan KLB di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat. Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu DKI menghitung jumlah kompensasi perusahaan itu bernilai Rp220 miliar.
Dari nilai tersebut, Rp70 miliar dianggarkan untuk revitalisasi Lapangan Banteng. "Sisanya digunakan untuk revitalisasi gelanggang olahraga (GOR) dan pembangunan satu tower rumah susun (rusun) yang lokasinya diatur Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman," ujar Gamal.
Lantaran jumlah GOR yang direvitalisasi cukup banyak, Gamal memperkirakan itu rampung dalam enam bulan. Dana yang dianggarkan untuk revitalisasi GOR Rp50 miliar-Rp60 miliar. Selanjutnya, sisa kewajiban Sinarmas Land (Rp90 miliar-Rp100 miliar) digunakan untuk membangun satu tower rusun.
Revitalisasi 10 GOR
Menurut Kepala Disorda DKI Ratiyono, GOR yang akan direvitalisasi ada di 10 lokasi. Hal itu sesuai dengan instruksi presiden untuk segera melayakkan tempat latihan para atlet untuk bola basket, bola voli, dan sofbol.
Lokasi dimaksud meliputi GOR Pulo Gadung, Cempaka Putih, Sunter, Soemantri Brodjonegoro, Bulungan, Ragunan, Senen, Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Jakarta Timur. "Bola voli saja butuh 4-5 GOR untuk training," cetus Ratiyono.(J-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved