Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
AKSI brutal geng motor di sejumlah wilayah memancing polisi menggelar operasi gabungan. Hasilnya puluhan orang ditangkap dalam Operasi Cipta Kondisi. Mereka rata-rata berusia belasan tahun.
Di kawasan Kembangan, Jakarta Barat, petugas kepolisian rutin berpatroli menjelang tengah malam setelah merebak aksi geng motor.
"Saya dan suami kemarin malam pukul 02.00 mau beli makanan sahur di tukang ayam goreng dekat portal jalan masuk ke perumahan. Tiba-tiba beberapa anak muda bermotor turun sambil mengayun-ayunkan celurit," ungkap Dita, 29, warga Jalan Jomas, Kembangan, kemarin (Senin, 29/5).
Postur para pemuda tanggung itu jauh dari kesan preman. Hanya saja senjata tajam yang mereka bawa cukup membuat warga panik ketakutan. "Badannya, sih, kecil karena memang masih ABG, tapi kasar dan bawa benda tajam. Ada anak motor yang nongkrong di seberang langsung ditendang. Anak nongkrong perumahan kami sembunyi di warung, enggak ada yang berani sama mereka," lanjutnya.
Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, beberapa polres sudah melakukan penangkapan, seperti Polres Jakarta Utara, Kota Bekasi, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur. "Total ada 20-an orang kami tangkap," paparnya, kemarin.
Remaja yang menyebut dirinya gangster itu melengkapi diri dengan senjata tajam dan sudah dipengaruhi alkohol. Mereka beriringan menggunakan sepeda motor. Jika melihat kelompok remaja lain, dengan brutal mereka langsung melukai.
Argo menyebut aksi kelompok remaja itu menentukan posisinya dalam geng. Siapa paling kuat, paling beringas, dia jadi ketua gangster. "Semakin berani melukai orang, dia ditunjuk sebagai ketua," ujar Argo.
Hal itu diakui tiga remaja yang ditangkap Satreskrim Polres Jakarta Selatan pada 20 Mei 2017. Mereka membawa senjata tajam dengan tujuan membuat onar agar diangkat sebagai ketua kelompok. "Siapa di antara mereka berani membacok akan diangkat menjadi ketua kelompok," jelas Kasat Reskrim Polres Jaksel AKB Budi Hermanto.
Di Jakarta Timur, kelompok geng motor Kampung Baru All-Star dan Akatsuki bahkan melukai korban dengan air keras di Duren Sawit. Polisi telah menangkap lima pelaku.
Kapolres Jaktim Kombes Andry Wibowo telah membentuk satuan khusus yang diberi nama Tim Rajawali untuk memburu dan menindak aksi brutal gangster. "Kami sedang memetakan wilayah titik rawan tempat remaja itu berkumpul dan di mana saja potensi ancaman," kata Andry.
Di Jaktim, titik rawan aksi kriminal geng motor antara lain di Kanal Banjir Timur dan depan Taman Mini Indonesia Indah. Di Jaksel kerawanan ada di kawasan Jagakarsa mengarah ke wilayah Depok.
Polres Depok juga telah menyiapkan Tim Jaguar (Penjaga dan Antikerusuhan) yang dipimpin Ipda Winam Agus untuk menindak gangster. Polres Metro Tangerang belum membentuk tim, tapi menghidupkan patroli di 13 kecamatan.
Kasubbag Humas Polres Metro Tangerang Komisaris Triyani Handayani meminta masyarakat segera melaporkan bila mendapati adanya aksi gangster, begal, dan tindak kejahatan lainnya. (Mal/Nat/SM/J-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved