Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Terminal Pulogebang Mulai Bersiap Diri

Yanurisa Ananta
09/5/2017 05:45
Terminal Pulogebang Mulai Bersiap Diri
(MI/RAMDANI)

RAMADAN segera tiba dalam hitungan pekan. Terminal Terpadu Pulogebang yang terletak di Jakarta Timur pun mulai menggeliat.

Berdasarkan pantauan Media Indonesia, jalur bus antarkota antarprovinsi (AKAP) memang terbilang masih lengang. Namun, geliat aktivitas tampak di lantai satu.

Sejumlah pedagang Perusahaan Daerah (PD) Pasar Jaya telah mengisi kios-kios ukuran 6x5 meter persegi. Aneka barang dagangan dijual, mulai tas, baju, sandal, sepatu, mainan anak, bantal, pulsa, hingga makanan dan minuman.

Kondisi itu kini telah berbeda dengan saat diresmikan pada 28 Desember 2016 lalu. Saat itu, 150 kios yang disediakan sepenuhnya kosong melompong. Tidak ada aktivitas perdagangan apa pun di lantai satu.

Kini, dengan terisinya kios meski belum permanen menjadi daya tarik bagi penumpang saat hendak mudik dari Terminal Pulogebang.

Kepala UPT Terminal Terpadu Pulogebang Ismanto mengatakan keselamatan dan keamanan penumpang menjadi prioritas utama. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan TNI/Polri, Polsek Cakung, Satpol PP, Kodim, dan Koramil untuk memastikan keamanan dan kelancaran arus mudik menyambut Lebaran nanti.

“Kami juga sudah mengajak Suku Dinas Kesehatan untuk memperkuat koordinasi untuk mengecek kesehatan, tidak hanya pengemudi tapi juga penumpangnya. Termasuk Badan Narkotika Kota (BNK) Jakarta Timur untuk membantu tes urine pengemudi,” kata Ismanto.

Kondisi kesehatan sopir dan kelaikan bus, sambungnya, menjadi perhatian ­utama menjelang Lebaran. Untuk kelaikan bus, pengelola Terminal Pulogebang telah ber­koordinasi dengan Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) Ujung Menteng, Jakarta Timur.

Sebelum masuk terminal, tiap bus akan dicek untuk memastikan kondisinya aman digunakan. Pada 2016, dari 276 bus AKAP yang dicek, ada 81 kendaraan kedapatan tidak laik jalan.

Saat ini, terminal seluas 12,6 hektare dengan bangun­an 5,4 hektare itu telah diisi 116 perusahaan otobus (PO) yang melayani keberangkatan menuju Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatra, Nusa Tenggara Barat (NTB)/Bali, dan Merak.


Terminal bantuan

Guna mengakomodasi membeludaknya jumlah penumpang saat Lebaran, UPT Terminal Pulogebang juga akan mengerahkan terminal bantuan. Tahun ini, ada enam terminal bantuan yang dikerahkan Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta, yaitu Terminal Tanjung Priok, Terminal Rawamangun, Terminal Pinang Ranti, Terminal Grogol, Terminal Muara Angke, dan Terminal Lebak Bulus.

“Operasional terminal bantuan masih menunggu persetujuan pihak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ),” kata Ismanto.

Selain Terminal Pulogebang, pemerintah menunjuk Terminal Kampung Rambutan dan Terminal Kalideres sebagai terminal utama untuk melayani arus mudik. Terminal Pulo Gadung secara resmi ditutup seiring dengan beroperasinya Terminal Pulogebang.

Untuk mengoptimalkan penggunaan terminal utama dan bantuan tersebut, Dis­hubtrans harus membersih­kan keberadaan terminal-terminal bayangan. Bus-bus yang masih suka menanti penumpang di sekitar Terminal Pulo Gadung terus diajak masuk ke Pulogebang. Sayangnya, sejumlah bus masih membandel dengan mangkal di terminal bayang­an. (J-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik