Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Pemilik Metromini masih Pikir-Pikir

28/4/2017 23:00
Pemilik Metromini masih Pikir-Pikir
(ANTARA)

MESKI kopaja dan koperasi wahana kalpika (KWK) mulai merasakan keuntungan bergabung dengan Trans-Jakarta, para pemilik metromini masih belum tergiur untuk bergabung dalam integrasi jasa layanan transportasi bersama Trans-Jakarta.

Azas Tigor Nainggolan, salah satu pemilik usaha metromini, contohnya.

Ia bersama sejumlah pemilik metromini lainnya mengaku masih enggan menyambut tawaran bermitra dengan Trans-Jakarta.

"Salah satunya karena mekanisme perjanjian antara kedua belah pihak belum dijelaskan secara rinci. Belum ada penjelasan tentang mekanisme kemitraannya seperti apa dari pihak Trans-Jakarta," ungkap Azas, Jumat (28/4).

Ia menjelaakan, saat ini kepengurusan metromini sudah dibubarkan.

Karena itu, untuk bermitra dengan PT Transportasi-Jakarta, pemilik metromini harus mendaftarkan diri secara pribadi.

Namun, untuk bergabung dengan perusahaan BUMD milik Pemprov DKI Jakarta itu ternyata tak semudah yang dibayangkan.

Trans-Jakarta mensyaratkan pihaknya untuk menyiapkan sedikitnya Rp100 juta sebagai modal awal.

"Rp75 juta untuk uang muka dan Rp25 juta sebagai setoran awal untuk membayar gaji sopir dan biaya perawatan. Jumlah ini tentunya terlalu besar buat pemilik," kata Azas.

Padahal, lanjut dia, hingga kini perhitungan besaran keuntungan yang bakal didapat pengusaha metromini dari kemitraan itu belum pernah dibahas.

Pengusaha hanya tahu sopir mendapatkan bayaran per kilometer tanpa tahu berapa besaran yang diterima pengusaha.

"Pengusaha harus berpikir ulang untuk setuju bermitra dengan PT Trans-Jakarta. Harusnya disampaikan di awal juga permasalahan ini," lanjut dia.

Para pengusaha, sambung Azas, juga keberatan dengan syarat pembelian minibus metromini harus dilakukan melalui Trans-Jakarta.

Para pengusaha ingin mereka sendiri yang membeli langsung dari penjualnya.

Hal itu dirasa akan lebih murah jika dibandingkan membeli lewat Trans-Jakarta.

"Sebetulnya Trans-Jakarta mau bangun sistem atau mau jualan bus, sih? Dibuat sederhana saja, kasih spesifikasi busnya ke kami biar kami cari sendiri sesuai dengan kriteria yang dibuat. Jangan dibuat rumitlah," imbuh dia.

Segera meluncur

Saat dihubungi, petugas Humas PT Transportasi-Jakarta Wibowo menyampaikan pihaknya telah menerima pendaftaran integrasi dari sekitar 100 pengusaha metromini.

Kesiapan para peng-usaha itu bahkan sudah 100% sehingga dalam waktu dekat integrasi Trans-Jakarta dengan metromini segera terwujud.

"Soal integerasi ini tidak ada masalah apa-apa, bahkan sebentar lagi bakal dipublikasikan," kata Bowo.

Ia mengakui para pemilik metromini itu memang diwajibkan menyetor uang muka sebesar Rp75 juta.

Nantinya, kerja sama itu dijalankan dengan sistem rupiah per kilometer berbasis trayek sehingga trayek bisa dipindahkan sesuai dengan penugasan dari manajemen PT Transportasi-Jakarta.

"Untuk rute akan kita susun ulang serta skema pembayarannya ialah rupiah/kilometer," terangnya. (Gan/J-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya