Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
PAMERAN Ekonomi Kreatif Rusunawa Jakarta (E-Kerja) di Gedung Blok G, kompleks Balai Kota DKI, Kamis (27/4), meriah. Kehadiran Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat membuat konsumen pameran tersebut makin membuat kegaduhan. Keduanya ditodong pengunjung pameran untuk berswafoto.
Peserta pemeran pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari warga rumah susun (rusun) ketiban rezeki atas kehadiran gubernur yang masa kerjanya berakhir pada Oktober mendatang. Dagangan mereka, dari penganan, tanaman hias, hingga kerajinan tangan laris manis.
Sejumlah pegawai negeri sipil (PNS) terlihat membeli produk mereka dan membawa ke ruangan. Nuri, 26, warga Rusun Cipinang Besar Selatan, menjajakan hasil kerajinannya dan ibu-ibu lain, yaitu berupa nasi dengan lauk ayam yang dipatok dengan harga Rp20 ribu, keripik, serta kopi bubuk. Kopi robusta 250 gram yang biji-bijiannya diperoleh dari Kalimantan dihargai Rp75 ribu. Sementara itu, kopi bubuk 100 gram dihargai Rp20 ribu. "Kami warga rusun Cipinang Besar Selatan bukan cuma membuat makanan dan kopi, melainkan juga produksi sabun cuci, sabun mandi, krim lulur, baju, dan tas bordiran," kata Nuri di Balai Kota, kemarin.
Hasil kerajinan itu baru siap dipasarkan selama dua bulan terakhir saat koperasi warga rusun Cipinang Besar Selatan terbentuk. Sebelumnya, mereka mendapat pelatihan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Namun, bisnis UMKM baru bisa benar-benar berjalan ketika permodalan disokong koperasi. Nuri mengatakan selama ini Pemprov belum memberikan bantuan berupa permodalan. Pemprov hanya memberikan pelatihan, di antaranya pelatihan membuat kue, membatik, membordir, dan cara berwirausaha.
Selama ini UMKM dikerjakan dengan menggunakan dana pribadi. Sering kali warga meminjam uang ke bank keliling atau ke rentenir. Selain itu, pangsa pasar menjadi kendala lainnya. Selama ini, pembeli baru dari area rusun. Padahal selama ini mereka sering mengikuti bazar dan pameran. "Kalau bisa dapat order dari luar lebih baik. Selain permodalan, kami butuh pemasaran dan distribusi," harapnya. Puji, 45, kolega Nuri, menambahkan yang terpenting pemasaran. Modal tanpa ada pangsa pasar juga percuma. "Mungkin bisa dimulai dari kalangan PNS dulu. Mereka bisa order ke kita untuk makanan," kata Puji.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved