Jakarta Great Sale Sasar Semua Kelas

PEMPROV DKI Jakarta kembali menggelar Festival Jakarta Great Sale (FJGS) dalam rangka memperingati HUT ke-490 DKI Jakarta.

Untuk pertama kalinya, gelaran ini akan melibatkan hotel sebagai sarana menggaet konsumen macanegara.

Kerja sama yang diharapkan sejak awal kemunculan FJGS itu akhirnya terwujud.

Kepala Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Ellen Hidayat menjelaskan penyelenggaraan FJGS dicita-citakan seperti Singapore Great Sale, ketika konsumen mancanegara, termasuk warga Jakarta, datang ke Singapura hanya untuk berbelanja.

Tahun ini, bersama dengan 12 hotel bintang tiga dan empat, APPBI dan Pemprov DKI bekerja sama memberikan diskon menginap dan makan untuk menarik konsumen menjadi pemegang shopper card.

"Dari dulu kami berharap hotel itu ikut serta karena kami berharap tidak hanya tamu dari Nusantara, tapi juga mancanegara bisa datang. Tamu mancanegara itu tentu harus difasilitasi hospitality-nya. Sebenarnya begitu konsep festival ini," kata Ellen Hidayat di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (26/4).

Festival yang mengambil tema A great shopping tradition tersebut berlangsung dari 2 Juni 2017 hingga 12 Juli 2017.

Pada 2015 ada sekitar 14.620 anggota baru pemegang shopper card.

Tahun lalu angka itu meningkat menjadi 20.086 member. Kini tercatat ada 26.594 pemegang kartu itu.

"Kami berharapnya bisa lebih banyak lagi hotel yang bekerja sama sehingga lebih banyak lagi jumlah pemegang shopper card. Kalau bekerja sama dengan pusat perbelanjaan sudah mentok 81 tahun ini karena jumlah anggota kami memang segitu," tambah Ellen.

Tidak hanya mal

Ellen menjelaskan, tahun ini APPBI lebih banyak menyasar konsumen kelas menengah dan menengah ke bawah.

Dari 81 pusat perbelanjaan, hanya ada tujuh pusat perbelanjaan menangah ke atas di Jakarta.

Akan ada midnite sale di pusat perbelanjaan dan undian berhadiah shopper card di 36 pusat perbelanjaan.

Dengan target kelas menengah ke bawah, APPBI bersama Pemprov DKI juga melibatkan PD Pasar Jaya dengan menyediakan potongan harga bagi kebutuhan pokok, seperti minyak, tepung, gula, bawang, cabai, atau telur.

Potongan harga itu sekaligus untuk menjaga penetrasi harga menjelang Lebaran.

"Kami merasa tidak fair kalau yang diberi diskon hanya di mal. Maka kami harus ajak PD Pasar Jaya. Cuma ya tidak pakai shopper card, tetapi pakai kupon," ujarnya.

Panitia pun menyiapkan dana senilai Rp400 juta untuk sistem kupon hadiah yang berlaku di 40 pasar.

"Sebelumnya PD Pasar Jaya tidak ada hadiah. Sekarang yang belanja dapat hadiah," ujarnya. (Aya/J-4)