Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Pemimpin Berganti, Wajah Kalijodo Harus Tetap Cantik

26/4/2017 07:20
Pemimpin Berganti, Wajah Kalijodo Harus Tetap Cantik
(ANTARA)

JAKARTA belum berganti gubernur. Namun, pemandangan kawasan Kalijodo sudah berganti wajah. Taman yang pada akhir Februari diresmikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) itu tampak semrawut dalam sepekan terakhir.

“Parkirnya memang enggak ada sistem tiket elektronik kayak di tempat parkir resmi. Cuma kasih uang sama tukang parkir akamsi (anak kampung sini),” ujar Ridho, warga Kedoya, Jakarta Barat, yang datang bersama keluarganya mengendarai motor.

Padahal awal digagas, pemprov sudah mengatur berbagai fasilitas termasuk parkir yang didesain dengan sistem terminal parkir elektronik (TPE). Sebulan berselang, malah para akamsi yang menguasai urusan parkir.

“Dia pikir gubernurnya sudah ganti kali, saya masih menjabat sampai 7 Oktober besok kok,” tutur Ahok me-ngomentari praktik parkir liar itu,
Selama masih menjabat, Ahok memastikan dia bakal tetap menertibkan oknum yang mencoba mengubah aturan yang sudah dibuat pemerintah di area tersebut.

“Jalur tersebut kan sudah satu arah. Nanti akan dipasang gate di ujung jalan, sistemnya diubah saja jadi aman,” kata Ahok memaparkan sistem parkir baru yang tengah digodok pemprov untuk menyiasati praktik parkir liar.

RPTRA Kalijodo saat ini sudah digemari banyak warga Jakarta. Baik akhir pekan maupun hari biasa sepanjang pekan, pengunjung Kalijodo kian banyak. Semakin ramai, tantangan buat pengelola semakin banyak saja. Tampilan taman itu kini tak secantik pada awal diresmikan.

Jika menyusuri area dalam, tak hanya pedagang kaki lima (PKL) yang menyesaki tanpa pengawasan petugas. Sampah yang berserakan pun menciptakan kesan kumuh di bekas tempat prostitusi yang sebelumnya sudah disulap ‘bersih’ oleh pemprov itu.

“Crowded banget. Lebih ke penataannya sih yang harus dijaga. Jangan sampai sudah bagus justru rusak,” kata Ikhsan, warga Kalideres, Jakarta Barat.

Di dekat Ikhsan berdiri di sekitar jogging track dan pedestrian track memang tampak PKL bebas berjualan. Rerumputan di sekitar area itu pun tampak rusak diinjak para pembeli.

Kemarin, pemprov langsung mengambil tindakan. Petugas gabungan mengangkut 15 gerobak milik PKL liar dalam sebuah penyisiran. Wakil Wali Kota Jakarta Utara Yani Wahyu Purwoko berjanji akan mengatur lokasi binaan (lokbin) di tengah RPTRA Kalijodo. Nantinya akan ada 50 PKL yang ditempatkan di lokbin yang dilengkapi tenda, etalase, dan bak pencuci piring itu.

“Para PKL itu akan didata dan mengikuti sistem undian untuk dapat menempati lokbin. Pengerjaan lokbin ini sudah 90%,” ujarnya.

Wajah masa depan Kalijodo diharapkan tetap cantik selalu. Pengaturan ruang publik yang berhasil mencuri hati warga Jakarta ini pun menjadi perhatian calon pemimpin Jakarta selanjutnya. “Selasa (25/4) ada berita RPTRA Kalijodo dikuasai preman, maka itu kami akan merangkul mereka untuk ikut program OK Oce,” ujar calon wakil gubernur Sandiaga Uno, Selasa (25/4). (Akmal Fauzi/J-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya