Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
JABATAN Gubernur DKI belum diserahterimakan.
Namun, kekalahan Basuki Tjahaja Purnama dalam pilkada langsung dimanfaatkan sejumlah preman.
Terminal parkir elektronik (TPE) di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo diambil alih mereka.
Para preman yang diduga merupakan anak buah Daeng Azis dan Daeng Jamal menerapkan tarif parkir sesuai kehendak mereka.
Daeng Azis dan Daeng Jamal dikenal sebagai penguasa prostitusi Kalijodo sebelum diubah menjadi ruang publik.
Para preman yang mengutip uang parkir mengenakan seragam rompi berwarna hijau.
Mereka mengenakan tarif parkir sepeda motor senilai Rp3.000-Rp5.000. Untuk mobil dikenai tarif Rp10 ribu.
Pengaturan parkir sudah ditata rapi di sekitaran Jalan Kepanduan II Inspeksi Banjir Kanal Barat.
Namun, petugas parkir berseragam hijau memperbolehkan kendaraan masuk ke arena taman sehingga merusak rumput dan paping block.
Media Indonesia menyaksikan seorang pria meminta setoran kepada juru parkir liar yang jumlahnya lebih 20 orang. Setiap juru parkir menyerahkan Rp100 ribu.
"Untuk bos," kata pria tersebut.
Di tangan pria itu terdapat catatan nama juru parkir yang bertugas.
Bos yang dimaksud ialah Daeng Azis dan Daeng Jamal.
Daeng Azis ketika dimintai konfirmasi di sela acara syukuran terpilihnya Anis Baswedan menjadi Gubernur DKI di Jl Lundu, Teluk Gong, Penjaringan, Jakut, kemarin, semula meminta wartawan menunggu koordinator, tapi kemudian sikapnya berubah.
"Wartawan enggak bermutu," sergahnya sambil berlalu.
Para preman terang-terangan menetapkan tarif parkir.
Tak ada satu pun petugas Dishub DKI di lokasi.
"Saya kasih Rp2.000, dia enggak mau. Mintanya Rp3.000. Maksa-maksa mereka," keluh Rizki, 29, pengendara sepeda motor yang sempat bersitegang dengan petugas parkir.
Rizki berharap Pemprov DKI bersama kepolisian segera menertibkan juru parkir liar itu sebelum bertindak semena-mena.
"RPTRA Kalijodo sudah bagus, tapi terkesan buruk oleh perbuatan tukang parkir. Taman ini harus bersih dari preman," ujar warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat itu.
Wakil Kepala Dishub dan Transportasi DKI Sigit Wijatmoko membenarkan para preman yang dikomandoi Daeng Azis dan Daeng Jamal kembali menguasai lahan parkir di Kalijodo.
"Itu daeng-daeng masa lalu mulai kuasai (lahan parkir) lagi," cetusnya.
Menurut Sigit, pihaknya sudah menempatkan juru parkir resmi mengelola parkir di Kalijodo.
"Ada lima juru parkir di TPE. Hari ini, pengunjung membeludak dan jumlah mereka (anak buah daeng) juga banyak. Untuk menghindari gesekan, kami tarik mundur," kata Sigit.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan kepolisian untuk penertiban.
"Besok kami tempatkan tim Lintas Jaya dari unsur polisi dan TNI mendukung petugas parkir kita. Dua minggu lalu juga sudah 11 juru parkir liar diamankan Polres Jakarta Utara," ujarnya. (Mal/J-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved