Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
PT Adhi Karya Tbk selaku kontraktor proyek light rapid transit (LRT) mendapat teguran keras dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
Perusahaan itu ditegur karena cara kerjanya yang kurang profesional sehingga membahayakan pengguna jalan, terutama di sekitar Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan.
Kepala BPTJ Elly Adrian Sinaga mengatakan, dalam pengerjaan megaproyek senilai Rp22,5 triliun tersebut, pihaknya menemukan kelalaian kontraktor dalam bekerja.
Misalnya, ada penggalian yang material galiannya berceceran di badan jalan sehingga membahayakan kendaraan yang melintas di jalan tersebut.
"Pejalan kaki juga harus hati-hati saat berjalan di sekitar proyek karena di situ bertebaran paku, kabel, dan besi-besi runcing. Belum lagi batu-batu kali yang tidak stabil untuk diinjak oleh pejalan kaki," kata Elly dalam keterangannya Jumat (7/4).
BPTJ juga menemukan adanya penutupan fasilitas jembatan penyeberangan orang (JPO) yang mengakibatkan banyak pejalan kaki sulit menyeberang. Usai menutup, kontraktor LRT pun tak menyediakan fasilitas pengganti bagi pejalan kaki.
"Pekerjaan galian ditinggalkan secara berantakan. Benar-benar jorok dan membahayakan keselamatan. Sudah lebih dari satu bulan terakhir hal itu terjadi. Jika hujan, kondisi jadi lebih parah lagi. Bisa saja ada orang yang terjerembab ke lubang gorong-gorong atau terpeleset karena material galian yang berantakan," kata Elly.
Pembangunan LRT Jabodebek di Jalan MT Haryono, sambung Elly, juga membuat lalu lintas semakin semrawut.
"Kesemrawutan bakal makin parah dalam beberapa bulan mendatang saat pembangunan fly over nanti. Oleh karena itu, BPTJ mulai sekarang memperingatkan para kontraktor untuk lebih memperhatikan keselamatan pengguna jalan dan kelancaran lalu lintas di sekitar proyek pembangunan," ungkap Elly.
Di tempat berbeda, Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Industri,
Perdagangan, dan Transportasi, Sutanto Soehodho, mengatakan saat ini pengerjaan proyek LRT fase 1 (Rawamangun-Kelapa Gading) sudah mencapai 12,75%.
Ditargetkan, proyek fase 1 bakal rampung pada Agustus 2018 mendatang.
"Agustus 2018, fase 1 LRT kita targetkan rampung. Setelah itu kita lanjutkan ke Dukuh Atas," kata Sutanto kemarin.
Ia menjelaskan, proyek LRT Fase 1 itu dikerjakan Pemprov DKI Jakarta melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sejak akhir tahun lalu.
"Pemprov kerjakan lintasan LRT sepanjang 110 kilometer yang dibagi dalam tujuh koridor," ungkapnya. (Adi/Ssr/J-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved