Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
PENGADILAN Taiwan memutuskan Mantan Presiden Ma Ying-jeou tidak bersalah atas kasus kebocoran politik, satu dari rangkaian tuntutan hukum yang menjatuhkannya sejak dia mengundurkan diri tahun lalu.
Ma dituduh membocorkan rahasia-rahasia dan fitnah. Dia akan menghadapi persidangan baru setelah jaksa membawa tuduhan kebocoran baru yang melawannya pada awal bulan ini.
“Terdakwa Ma Ying-jeou ditemukan tidak bersalah melanggar UU Keamanan Komunikasi dan Pengawasan serta UU Perlindungan Informasi Pribadi,” kata Hakim Wu Yung-yi.
Adapun Ma tidak hadir saat keputusan diumumkan setelah sepanjang persidangan dia menyangkal melakukan kesalahan.
Kasus yang telah diputuskan itu menyangkut tuduhan anggota parlemen Ker Chien-ming kepada Ma yang meminta jaksa agung membocorkan informasi tentang penyelidikan peradilan pada 2013.
Ma juga dituduh melakukan pencemaran nama baik. Penyelidikan peradilan mengarah pada pembicaraan parlemen pada waktu Ma secara tidak pantas memengaruhi kasus melawan Ker sebagai upaya untuk mendapatkan keuntungan darinya.
Saat masih menjabat sebagai presiden, Ma kebal dari tuntuan hukum. Akan tetapi, saat mengundurkan diri pada Mei tahun lalu setelah melayani dua periode, lelaki 66 tahun itu terpukul dengan serangkaian tuduhan korupsi dan lainnya.
Partai Ma, Kuomintang (KMT), yang dikenal memiliki hubungan mesra dengan Beijing, berkuasa pada 2008-2016, sebelum dikalahkan Tsai Ing-wen dan yang memimpin partai oposisi, Partai Progresif Demokratik (DPP).
KMT merayakan keputusan pengadilan itu dan mendesak Ker agar tidak mengajukan banding untuk menghindari politik pencemaran nama baik dan membuang-buang sumber daya peradilan.
Namun, pengacara Ker, Zan Keng-goan, mengaku terkejut dengan putusan itu dan berjanji naik banding.
Kontroversi kebocoran yang dituduhkan pada Ma memicu badai politik pada 2013 dengan dua pejabat papan atas mengundurkan diri, sementara ribuan demonstran turun ke jalan untuk menuntut pengunduran diri Ma.
Ma memenangi kursi kepresidenan pada 2008 lewat kemenangan tertelak sepanjang sejarah demokrasi Taiwan seiring muaknya warga negara itu atas skandal korupsi yang dilakukan pendahulunya, Chen Shui-bian dari DPP. (AFP/Ire/I-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved