Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
WARGA Guatemala, kemarin, mengungkapkan kemarahan dan duka mereka setelah 35 gadis remaja tewas akibat kebakaran di sebuah panti anak milik pemerintah yang para stafnya dituding melakukan pelecehan seksual dan pelanggaran lainnya.
Presiden Guatemala Jimmy Morales yang mengaku telah memecat direktur panti tersebut mengatakan bahwa insiden itu sangat menyedihkan dan sangat disayangkan bahwa puluhan anak perempuan harus meninggal dalam kondisi seperti itu.
Morales kemudian menetapkan bahwa Guatemala dalam kondisi berkabung nasional selama tiga hari.
Sementara itu, aktivis yang menggelar aksi protes meletakkan sejumlah boneka di atas arang di depan istana presiden sebagai simbol kekecewaan atas kelalaian pemerintah.
Lucas Najera, 76, penjual surat kabar dan kakek dari anak perempuan berusia 14 tahun yang terluka dalam kebakaran itu mengatakan, "Mereka menyebut panti itu sebagai 'rumah aman'. Apanya yang aman?"
"Bagaimana mungkin mereka tidak menyadari ada sesutau yang salah saat mereka melihat asap keluar dari rumah tersebut?" imbuhnya.
Hilda Moraels, pengacara yang selama ini memperjuangkan hak anak-anak menyebut kebakaran itu sebagai sebuah pembantaian
Kepala Kementerian Kesejahteraaan Sosial Guatemala yang bertanggung jawab atas panti itu, Carlos Rodas, menegaskan dirinya bertanggung jawab penuh atas insiden itu. Namun, dia menolak adanya kesalahan yang berujung pada kebakaran itu.
"Kita tidak bisa mengembalikan nyawa para korban. Namun, kita bisa melihat sistem yang ada dan memperbaikinya," tegasnya.
Selain 35 anak yang tewas, 19 penyintas kini masih dirawat di rumah sakit. Mayoritas dari mereka berada dalam kondisi kritis. Para penyintas itu berusia antara 14 dan 17 tahun.
Saat kebakaran itu terjadi, panti bernama Virgin of the Assumption Safe Home for children itu dihuni oleh 800 orang, dua kali lipat dari kapasitas seharusnya.
Hipotesa awal dari jaksa Guatemala adalah sejumlah remaja di panti itu memulai kebakaran pada Rabu (8/3) dengan membakar kasur mereka setelah panti itu itu ditutup pemerintah karena ada sejumlah anak yang melarikan diri. AFP/AP/OL-2
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved