Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Malaysia Tertarik Berinvestasi di Daerah Perbatasan

Antara
09/3/2017 20:42
Malaysia Tertarik Berinvestasi di Daerah Perbatasan
(MI/Sumaryanto)

PEMERINTAH Malaysia tertarik untuk melakukan kerja sama dalam membangun desa-desa di perbatasan dengan Indonesia. Hal itu diungkapkan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Eko Putro Sandjojo usai bertemu Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Dato Seri Zahrain Mohamed Hashim di Jakarta, Kamis (9/3).

"Kami sudah melakukan pembicaraan kemungkinan potensi investor Malaysia dan daerah di perbatasan Indonesia dan Malaysia," ujarnya seperti dikutip Antara.

Mendes mengatakan, dalam perbincangan dengan Dubes Malaysia tersebut, investor dari Negeri Jiran tertarik ingin berinvestasi di sejumlah bidang, seperti pembangkit listrik, tambang batu bara, perkebunan, dan lainnya.

Namun, kata dia, yang paling utama adalah perusahaan listrik asal Malaysia, TNB, tertarik untuk bekerja sama dengan PLN di perbatasan Kalimatan Timur. "Sekarang masih dalam tahap pembicaraan awal," kata Eko.

Sementara itu, Dubes Malaysia Dato Seri Zahrain Mohamed Hashim mengatakan dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat di perbatasan kedua negara agar tidak terjadi kesenjangan di kedua wilayah tersebut. Dalam waktu dekat, lanjut Dubes, pihaknya dan Kemendes PDTT akan membentuk satuan tugas membicarakan mengenai kerja sama kedua negara tersebut.

"Kami sebagai pemerintah akan mendorong sektor swasta untuk berinvestasi di Indonesia. Kami tahu, ada beberapa perusahaan asal Malaysia yang tertarik investasi di Indonesia," katanya.

Dubes menyebut panjang perbatasan darat antara Malaysia dan Indonesia mencapai 2.000 kilometer, sekitar 40 persen dari jumlah tersebut merupakan pegunungan.

"Investasi kemungkinan di dataran rendah dan yang paling utama dalam berinvestasi adalah ketersediaan energi terlebih dahulu," katanya. OL-2



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya