Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
PASUKAN gabungan Irak dengan dukungan sejumlah pesawat jet tempur dan pesawat nirawak atau drone terus menggempur Bandara Mosul yang dikuasai kelompok pemberontak Islamic State (IS), kemarin.
Serangan tersebut operasi militer penting dalam upaya memerangi kelompok IS yang tengah mempertahankan wilayah yang dikuasai mereka di wilayah tepi barat Irak.
Bandara militer Mosul yang sudah tidak terpakai itu menjadi akses penting untuk memasuki wilayah sekitar Mosul dari selatan yang telah dikuasai kelompok yang dipimpin Abu Bakr al-Baghdadi sejak Juni 2014.
Seorang koresponden AFP mengatakan polisi federal dan pasukan elite Respons Cepat Kementerian Dalam Negeri Irak berhasil mencapai pagar Bandara Mosul yang terletak di tepi barat Sungai Tigris.
"Saat ini kami berada di pinggir selatan Bandara Mosul dan pabrik gula. Pasukan kami tengah meluncurkan serangan," ujar Hisham Abdul Kadhem, komandan pasukan Respons Cepat dari Resimen Kalajengking.
"Petugas mulai membersihkan jalanan dan memusnahkan IED (bom rakitan)," tambahnya. Pasukan elite tersebut melepaskan rentetan tembakan mortir.
Pasukan pemerintah Irak bergerak dalam operasi darat karena mendapat dukungan serangan udara dari helikopter dan jet tempur.
Semua jembatan yang menjadi jalur masuk ke Kota Mosul juga telah dihancurkan melalui serangan udara. Dengan penghancuran itu, milisi IS diharapkan sulit melarikan diri dari wilayah Mosul.
"Kami akan mencapai itu (bandara) hari ini, insya Allah," ujar Brigadir Jenderal Abbas al-Juburi dari pasukan Respons Cepat Kementerian Dalam Negeri Irak.
Mereka juga menyerbu kamp militer al-Ghatlani yang berada di dekat bandara. "Kami dapat mengonfirmasikan bahwa bandara militer Mosul telah jatuh dan hanya dalam waktu singkat," ujar juru bicara Badan Kontraterorisme (CTS), Sabah al-Numan.
Dibantu pasukan AS
Pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) telah pula memainkan peran kunci dalam mendukung pasukan Irak melalui serangan udara dan menjadi penasihat serangan darat.
Dalam serangan darat pada Kamis (23/2), pasukan koalisi yang menggunakan kendaraan lapis baja bergerak memasuki Bandara Mosul bersama dengan pasukan Irak.
Sebelumnya, pada Minggu (19/2), ribuan personel tentara terus menggempur dan bergerak maju menuju Mosul yang menjadi benteng pertahanan terakhir kelompok IS di wilayah Irak.
Pasukan koalisi dilaporkan mulai mendekati bandara empat hari lalu dan tidak diketahui berapa banyak pasukan IS yang berada di bandara tersebut. Namun, pejabat militer AS memperkirakan hanya sekitar 2.000 anggota IS yang masih berada di Mosul.
Serangan gencar untuk merebut wilayah Mosul dan sekitarnya dalam beberapa bulan terakhir telah membuat hidup penduduk sipil di sana semakin memburuk.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan keprihatinannya atas nasib sekitar 750 ribu warga sipil yang terjebak di wilayah tepi barat Mosul. Sebagian kecil warga sipil lainnya masih terjebak di wilayah timur Mosul.
Sejumlah warga sipil yang dihubungi AFP mengatakan pasokan makanan terus berkurang. Mereka pun memaksa anggota keluarga mereka hanya makan sekali dalam sehari untuk bertahan hidup.
Tenaga medis mengatakan sejumlah warga yang lemah dan sakit-sakitan berisiko meninggal. Pasalnya mereka mengalami gizi buruk dan tidak mendapatkan pasokan obat. PBB melaporkan lebih dari 250 ribu orang telah mengungsi dari Mosul. (AFP/BBC/I-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved